2 - The Morning After

36 7 11
                                    

Fajar yang lemah menyambut Myrtlegrove Estate memberi tanda bahwa hari kedua sudah dimulai. Setiap pekerja manor telah sibuk dengan kegiatannya masing-masing, ketika kedua tamu bangun.

Kesempatan baru datang untuk menyelidiki misteri yang terasa makin pekat di manor tersebut.

Akankah jawaban terkuak, atau pertanyaan makin bertambah?

Akankah jawaban terkuak, atau pertanyaan makin bertambah?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=======

Rutinitas Harold setiap pagi selalu dimulai dengan minum segelas air hangat, mencuci muka dan berdandan sedikit, lalu berjalan berkeliling taman setidaknya tiga kali putaran. Sebagai seorang dokter, tentu saja dia harus selalu kelihatan bugar. Dia lebih menyukai area taman belakang yang menyerupai hutan, daripada taman depan Myrtlegrove Estate yang tertata rapi. Menurutnya, pepohonan tinggi dan belukar yang tumbuh justru menimbulkan kesan alami.

Seorang footman yang berpapasan dengannya menyapa. "Selamat pagi, Dokter Wayne. Hendak berjalan-jalan di taman?"

Harold tahu footman tersebut hanya sekadar berbasa-basi, terlihat dari senyumannya yang setengah terpaksa. Pria jangkung itu sadar sadar bahwa dirinya tidak terlalu disukai oleh beberapa pekerja laki-laki di Myrtlegrove Estate, entah kenapa. Namun, Harold tak ambil pusing. Dia tetap memberikan senyuman terbaiknya.

"Iya. Aku perlu menghirup udara segar."

Footman tersebut lalu pamit masuk ke dalam, sementara Harold mulai menyusuri jalan setapak yang tertutup belukar untuk memulai rutinitasnya.

Suasana taman sangat hening, berbeda jauh dengan bagian dalam manor yang telah sibuk sejak dini hari tadi. Bahkan, Harold belum juga melihat Richard si tukang kebun yang harusnya sudah mulai bekerja sejak sejam yang lalu. Barulah ketika Harold hendak kembali ke kamar untuk mandi, sosok Richard muncul dari balik gudang penyimpanan.

"Pagi, Richard. Bagaimana keadaanmu? Apakah lututmu masih terasa sakit?" tanya Harold. Beberapa hari lalu, dia sempat meresepkan obat baru untuk penyakit radang sendi yang Richard derita.

Tukang kebun itu masih menguap, terlihat sekali dia menghabiskan waktunya di gudang penyimpanan semalaman, entah melakukan apa.

Pria berumur 40 tahunan itu menatap Harold dengan tatapan mengantuk sebelum menyunggingkan senyum miring, sama sekali tidak memiliki sikap hormat. "Yo, Pak Dokter. Ada apa pagi-pagi datang ke sini? Kalau mencari bunga untuk para pelayan tempatnya bukan di sini," ucapnya sambil melangkah mendekati Harold.

Harold hanya bisa geleng-geleng kepala saat melihat tingkah Richard. "Sebaiknya kau jangan terlalu sering tidur di gudang. Nanti radang sendimu bisa kambuh lagi," saran Harold. Dia berusaha meredam rasa risih yang selalu muncul saat sedang berhadapan dengan Richard.

The Charming Doctor (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang