Mama! (15)

5.9K 517 36
                                    

📖📖📖

📖📖📖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📖📖

_
_
_
_
_

Malam ini tiba tiba Ara kecil merengek kepada Oma nya mengatakan tubuh nya terasa tak enak, tenggorokan Ara kecil juga terasa perih..

Shani juga ikut bingung dengan tingkah cucu nya, cucunya merengek padanya namun tak ingin di gendong oleh nya, bahkan Sean sejak sore tadi meninggalkan pekerjaannya hanya untuk Ara.

Tapi cucunya itu justru tak ingin di gendong siapapun, Ara hanya menangis memegangi leher nya dengan menyebut mama nya..

Suara serak serta suhu tubuh Ara yang kian memanas membuat shani semakin khawatir, ia sejak tadi berusaha menelfon ashel untuk bicara pada Chika siapa dia pulang.

Namun yang terdengar di telinga shani hanyalah penolakan dari Chika, shani masih duduk di pinggir kasur cucunya itu.

Ara kini tertidur setelah hampir 4 jam menangis, bahkan suara imut Ara perlahan menghilang karena terus saja menangis merengek minta bertemu dengan mamanya.

Sudah terhitung 4 hari Chika tak pulang, jujur saja shani juga khawatir, mau bagaimana juga Chika adalah anak sulung, sejak hari Chika menjemput Ara dan tak pulang, shani selalu saja menanyakan kabar anak nya kepada ashel..

"Ugh... Mama...?!"

hiks..!

"Mamaaaa aaa..?"

"Mama _ana Oma..?"

"Mama Ara.... Mama...!"

"Cup cup cup sayang..."

"Udah ya.. jangan nangis mulu.."

"Ma maa. Ara mau mam_.."

"Oma telf_n ma ma..."

"Suluh pul_.ng.. "

"Iya sayang Oma udah suruh... "

"Sekarang makan dulu yu.. terus minum obat.."

"nda mau... au mam_ ..."

"Op_ jangan ukul pukul mam_ lagi."

"Mama ala pe_gi karena di puk_l opa .."

"Engga sayang .. opa udah enga pukul mama Ara kok.."

Ara kembali merengek di malam hari ini, kini sudah pukul 11 malam dan Ara sejak pagi tak memakan apapun,entah memang itu bentuk protes Ara untuk bertemu dengan mama nya atau memang tubuh Ara yang tak baik baik saja!

Mama! [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang