Mama! (39)

5.9K 537 29
                                    

📖📖📖📖📖

_
_
_
_
_

Hari berganti Chika kini sudah lebih dewasa dari Chika sebelum nya, begitupun dengan Ara kecil yang kini semakin bertumbuh dan berkembang.

Semakin hari semakin banyak tingkah dan kelakuan Ara kecil , umur Ara saat ini menginjak 12 thn dan Ara sudah memasuki pendidikan jenjang sekolah menengah pertama.

Tentu saja Chika sangat bangga dengan kecerdasan anak nya, untuk seumuranya yang sudah menginjak kelas delapan atau dua SMP itu sangat jarang.

"Ara...? "

"Kamu kenapa..?"

Azizi datang dari arah belakang Ara, Ara saat ini tengah sedikit membungkuk kan tubuhnya tanganya juga ikut meremas dada kirinya, nyeri yang selalu datang sejak Ara kecil membuat Ara lelah dan sebal.

"a aku engga papa Zizi"

"Ish ayo kita ke UKS aja !"

Azizi mearangkul bahu Ara tubuh Azizi yang lebih tinggi dari Ara dengan mudah menyeret Ara menuju UKS , Azizi khawatir dengan Ara! Ara sungguh keras kepala dirinya selalu saja ikut kelas olahraga walaupun Ara sendiri tau itu di larang oleh mama dan Oma nya.

"Kan tadi aku bilang,Ara engga usah ikut dulu"

"Nanti pulang aja gk usah ikut karate juga!"

"Kamu makan gk sih ?!"

"Liat kamu kecil banget, bentar lagi juga kamu bakal lebih pendek dari Christy!"

"Asstt..!"

"Ara ih...! Kamu udah minum obat belum?"

"Aku telpon kak Chika deh ya!"

"Eh...! Jangan telpon mama!" Ara menjawab panik

"Ara tu cuma laper Zizi, ayo ke kantin aja "

"Sekalian ketemu dedek, Ara kangen sama dedek "

"Ck Ara.....! Aku tau kamu dari brojol ya!"

"Gk usah boong ! "

Azizi sekelas dengan Ara , sejak ia berbaikan dengan Ara ia selalu berambisi untuk melindungi Ara, bahkan Azizi mengikuti kelas karate pun juga karena ingin bisa melawan orang yang menyakiti Ara.

Azizi kecil begitu menyayangi Ara , Ara selalu mengalah kepada Azizi entah itu mainan atau makanan , Ara sebisa mungkin mendahulukan Azizi.

Karena sikap Ara yang baik kepada Azizi itulah yang membuat sugesti Azizi selalu merasa tanggung jawab atas Ara di luar rumah.

"Ara engga papa kok"

"Emang kadang suka sakit, Ara Bungkuk bentar tadi biar sakit nya ilang Zizi"

"Ck...! Ayo aku anter ke kantin.."

Azizi pasrah Ara memang keras kepala atas keputusan nya, Azizi sering kali melihat Ara yang membungkuk terdiam kemudian lanjut beranjak.

Tapi Ara tetap lah Ara, otak nya yang memang sedikit melebihi kapasitas membuatnya tak bisa berdiam diri bak sedetik! Dan itu yang membuat Azizi jengkel, Ara tersakiti tapi Ara terlalu memaksakan kehendak.

*"*

Keduanya telah sampai di kantin sekolah mereka ada keributan di salah satu meja milik kantin sekolah dasar, Ara dengan sedikit lemas menuju ke arah keributan.

"Tapi Kaka yang sengaja kasih sapu itu !"

"Kalo emang iya kenapa anak kecil?"

"Minta maaf! Temen aku beldalah lututnya!"

Mama! [Revisi]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora