✯⁰⁶✯

2.5K 184 8
                                    

Sore itu Shani terbangun ia membuka matanya menatap ke sekeliling kamarnya mencari keberadaan Zean namun nihil ia tak menemukannya

"Shh" ringis Shani pelan merasakan perih yang teramat dari vaginanya

"Ck, ga tanggung jawab main ninggalin aja" gerutu Shani kesal

"Apa si hm? Sore sore udah marah marah aja" ucap zean keluar dari balkon masuk ke dalam kamar

Zean mendekat pada shani namun Shani segera mendorong tubuh zean

"Bau rokok" ketusnya tak suka

Zean terkekeh lalu melumat bibir Shani

"Bibir kamu manis by" ucap zean mengusap bibir shani lembut

"Nanti aku mau keluar" ucap zean

"Kamu mau kemana?" Tanya shani

"Ketemu sama Chika" jawab zean jujur

"Ga, aku ga izinin" titah Shani posesif

"Aku cuma ngobrol" jelas zean

"Tetep aja aku ga izinin" timpal Shani

"Mau aku gempur lagi emang?" Tanya zean menggoda Shani

"Yauda gapapa daripada kamu ketemuan sama Chika" ucap Shani

"Yakin? Semalem aja mohon mohon ampun biar udahan" ucap zean mengejek shani

"Pokonya aku ga mau ya kamu ketemu sama Chika" jutek shani

"Iya aku disini aja, nemenin istri aku yang manja" titah zean membuat Shani tersenyum lalu memeluk zean

Dengan jail zean meremas payudara shani yang tertutup selimut

"Shh, zean ihh" kesal Shani

"Hm? Manggil nama ya?" Ucap zean membuat Shani gelagapan

"Maaf jangan hukum aku ihhh masih sakit" rengek shani membuat zean gemas

"Aku ga akan hukum kamu kali ini baby" lembut zean mengusap pipi Shani

"Ayo mandi aku bantu" Shani mengangguk lalu merentangkan kedua tangannya di hadapan zean, zean terkekeh lalu menggendong Shani ala koala

"Manjanya istri aku" gumam zean

"Sekarang bukan pacar zean lagi ya?" Shani menatap zean sambil tersenyum

"Sekarang istri zean, semestanya zean, dunianya zean" ucap zean lembut

"Gemes banget suami aku" zean terkikik geli melihat wajah Shani yang gemas padanya

Di kamar mandi zean menelan silvanya susah payah sial ia lemah kalo soal Shani juniornya bahkan kini sudah tegak sempurna

"Ekhem aku tunggu di luar, kalo perlu apa apa panggil aku" ucap zean hendak keluar namun tangannya di cekal oleh Shani

"Ayo mandi bareng" rengek shani manja

"Aku udah mandi sayang" lembut zean menolak

"Emm mau mandi bareng" rengek Shani

Zean akhirnya menuruti kemauan Shani untuk mandi bersama walaupun ia sudah mandi

Shani tersenyum nakal ia memasukan penis zean pada vaginanya

"Shh sayang" desah zean menutup matanya merasakan kenikmatan yang menjalar di tubuhnya

"Emhh penuh banget" desah Shani

Shani mulai menggerakkan pinggulnya naik turun dengan tempo pelan

"Shh ahh slalu enak sayang arrgh" desah zean kemudian membalikkan kini Shani yang berada di bawah

Zeandra Xavier Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang