written by xanephoria
.
.
.Panik, resah, gelisah. Setiap langkah yang menderap ke kanan dan ke kiri di ruangan ini tak lepas dari getar ketakutan yang melahap setubuh-tubuh pria tua ini. Persetan dengan acara penerimaan, persetan dengan segalanya, Beliau tidak lagi peduli dengan hal-hal tersebut. Yang terpenting dari yang paling penting hanyalah tentang pesan yang tertulis di dinding ruang rahasia.
Cuaca sedang sejuk-sejuknya, namun tidak mampu untuk menahan keringat dingin agar tidak keluar menghiasi kening berkerut pria ini. Di dalam kepalanya sudah banyak sekali bayangan bencana yang akan terjadi, bayangan bagaimana dataran yang sekali lagi akan kembali berwarna merah seperti yang terjadi 24 tahun silam, atau mungkin bisa saja lebih dari tragedi tersebut. Seperti dia akan mati, ras Alpha akan mati. Tidak, itu tidak boleh terjadi, tidak adil jika hanya ras Alpha saja yang mati, tidak akan pernah adil. Beliau tidak akan menerima hal tersebut sebagai seseorang yang lahir sebagai ras Alpha.
Bagi Tuan Yoon Suk, Alpha adalah ras yang paling tinggi, Alpha adalah ras paling harus di hormati karena sebelum adanya Enigma, Alpha lah yang lebih dulu berkuasa dari apapun, dan akan selalu begitu bagaimanapun caranya.
"Tidak, tidak boleh, Alpha tidak boleh kalah, Alpha adalah yang terkuat."
Tuturnya dengan nadag gemetar, tak hentinya ia juga menggigiti kuku-kukunya sebagai pengalih rasa gugup yang semakin membuas menelannya setubuh-tubuh. Beliau terus menerus mencoba tenang, namun kepala dan dadanya tidak pernah sejalan dengan bagaimana inginnya. Hingga saat rasanya perasaan gundah gulana itu semakin memuncak dan berakhir pecah, saat itulah dari ruangan ini terdengar suara pecahan kaca juga beberapa suara kasar yang memekak telinga hingga membuat penjaga pintu kehormatan tersebut menaikan bahunya secara tiba-tiba hanya karena rasa terkejut.
Lain halnya dengan Tuan Yeon Suk yang sudah dilanda kepanikan hanya karena tahu bahwa kiamat ras Alpha di depan mata, para Alpha dan ras lainnya yang sedang sibuk melanjutkan acara seleksi siswa baru tidak ada yang merasa panik sedikitpun, kecuali Heesung, sebab sejak tadi ia menunggu Sang Ayah tak kunjung juga datang. Entah mengapa sejak tadi orang penting di tempat ini lama-lama semakin hilang, termasuk Tuan Min juga putranya yang angkuh itu, Min Yoongi. Ah, dan satu lagi, Si siswa menyebalkan bernama Kim Jimin itu. Mereka semua menghilang begitu saja tanpa jejak, tak kembali meski tes sudah hampir berakhir.
"Permisi, Paman Kim, apakah kamu melihat Tuan Hajoon?"
Tanya Heesung pada pria tua dengan kacamata yang sedang memungut beberapa sampah yang ada di sekitaran sekolah, dia adalah Tuan Kim, tangan kanan setia Tuan Min Yeon Suk atau singkatnya juga ia adalah ayah dari seorang Kim Seokjin teman seangkatannya. Pria tua itu berbalik menoleh padanya dengan wajah bertanya, sudah berapa kali Heesung mempertanyakan hal yang padanya hari ini? Banyak sekali, dan topik yang tanyakan selalu saja sama membuat dadanya mengembang lalu mengempis karena tarikan dan hembusan nafas kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
OMEGA PREDATOR [COMPLETE]
Fanfiction[ TERBIT 10 MEI 2024 ] Mereka berkata "Tunduklah kepada Alpha." lalu aku menyanggah dan berkata " Tidak, aku yang akan membuat Alpha tunduk padaku."