written by xanephoria
.
.
.
Ricuh, ribut, raungan ketakutan terdengar memekak telinga di sepanjang jalan yang diterangi oleh cahaya lampu terang namun terlihat sendu saat bersamaan ketika langit menatap murung bumi yang hijau berselimut salju. Tetes air mata berjatuhan begitu derasnya sampai tak lagi dapat terhitung oleh akal manusia. Dataran tinggi yang biasanya terlihat tenang dan damai dalam satu malam menjadi haru biru penuh rasa takut yang mencekam hanya karena satu berita besar. Berita tentang datangnya makhluk utusan semesta yang diramalkan akan menghapus ras Alpha hanya dalam hitung kurang dari 3 hari.
Langkah yang cepat tak memungkinkan siapapun lari dari terkamannya, setiap tapaknya dibantu oleh angin yang bertiup sehingga hanya perlu se-persekian detik baginya untuk mengelilingi seluruh dataran tinggi dan rendah untuk mencari mangsa. Hadirnya disambut petir bergemuruh, perginya dihantarkan oleh bulan yang memerah. Semesta memuja agungnya, makhluk Ilahi yang datang mewakilkan dendam rasnya.
Seribu dendam, seribu mimpi yang lenyap, seribu nyawa yang hilang, seribu satu macam rasa kekecewaan, dan satu pembalasan.
"Ibu, aku tidak ingin mati Ibu! Aku ingin dewasa!"
"Tidak, aku tidak akan mati, tidak, tidak, aku, tidak, arghh!"
"Cepat berkemas, kita harus melarikan diri, hartaku! Hartaku!"
Teriak satu sama lain saling bersahutan, ada yang memilih pasrah dengan keadaan, ada pula yang ingin lari dan menghilang. Berbagai macam rasa kepanikan bercampur, rasa takut, rasa sedih, gundah gulana. Meski semua orang tahu bahwa hanya ras Alpha yang diincar oleh ras Omega predator dari kisah bibir ke bibirnya, tetap saja, ada kemungkinan jika salah langkah mereka pun bisa menjadi sasarannya. Jikalau ras Alpha punah, lantas siapa yang akan menjadi tameng ras lemah seperti Beta dan Luna di dataran tinggi? Enigma? Ras itu bahkan bisa saja ikut menargetkan untuk balas dendam dan membunuh mereka semua bersama Omega predator.
"Ayah! Ayah!"
Sejak beberapa saat yang lalu berita besar diucapkan, Heesung masih tak hentinya histeris akan kematian orang tua satu-satunya yang ia punya. Dia tak memiliki siapapun lagi, semuanya pergi meninggalkannya tanpa berpamitan. Baik Ayah maupun ibunya. Mereka pergi ke langit tanpa mengajaknya, berulang kali ia mencoba melakukan hal bodoh untuk menyusul kedua orangnya tuanya, namun Seokjin dan Namjoon selalu mencoba menahannya.
"Jangan bodoh! Ayahmu akan semakin kecewa jika kau berakhir mati konyol seperti ini!"
Teriak Hoseok mencoba beradu nyaring dengan segala macam racauan Heesung yang terus mencoba megakhiri dirinya sendiri. Ia ketakutan, tanpa ayahnya ia tidak bisa apa-apa lagi, ditambah kehadiran Omega predator benar-benar membuatnya merasa panik setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
OMEGA PREDATOR [COMPLETE]
Fanfiction[ TERBIT 10 MEI 2024 ] Mereka berkata "Tunduklah kepada Alpha." lalu aku menyanggah dan berkata " Tidak, aku yang akan membuat Alpha tunduk padaku."