bab 28

23 9 7
                                    

Bingung banget ini udah Part 3 terakhir

Maaf ya kalau banyak typo nya wkwk

|| Bun sakitnya datang lagi ||

Kini rael sedang makan diruang tamu bersama bunda dan abangnya

"Ra bentar lagi tamat kan jadi mau lanjut kemana? " Tanya Abang nya

Rael yang ditanya hanya menggeleng

"Kenapa gak tau gak jadi mau ke psikolog?" Tanya bundanya

"Rael gak tau Bun masih bimbang" ucap rael

"Masa bimbang sih dek ini itu udah bentar lagi bulan depan kalian kan udah ujian" ucap abangnya

"Iya nanti rael pikir pikir mau kemana kenapa sih Abang kepo banget" ucap rael

"Bukan kepo hanya mau tau aja" ucap abangnya

"Yaudah sih sama aja dasar kepo" ucap rael ketus

Bundanya hanya menggeleng melihat mereka yang selalu bertengkar

Mau masalah apa pun selalu seperti ini

"Udah udah lanjut makan nya Ra " ucap bundanya

"Bun aku pamit ya " ucap abangnya berdiri

"Gue pamit dulu za" ucap abangnya mengelus kepalanya

Abangnya pergi dan sudah tidak nampak dari pandangan mereka

"Ra kamu mau kemana hari ini?" Tanya bundanya

Dia hanya menggeleng sebagai jawabannya
Kepalanya pusing matanya sangat berat

"Kambuh? Tapi obat dikamar lagi" batinnya

"Kamu kenapa Ra? Kepalanya sakit?" Tanya bundanya

Darah mengalir dari hidungnya sangat banyak membuat bundanya terkejut

Kepalanya semakin berputar pusing sekali
Matanya mulai memejam dan dia pingsan

"Ra bangun kenapa bisa?" Ucap bundanya menggoyangkan badannya

Bundanya berlalu memanggil supir mereka

Dia di bawa kerumah sakit
Khawatir? Itu yang dirasakan oleh bundanya

Kejadian ini mengingatkan nya kepada beberapa tahun yang lalu

Rael pingsan dan mimisan

Banyak hal yang menggerogoti pikirannya
Diat takut rael kembali ke beberapa tahun yang lalu

"Dengan keluar rael?" Ucap dokter

"Iya dok saya bundanya" ucap bunda rael

"Gimana keadaan anak saya dok?" Tanya nya

"Apa ibu tau bahwa rael mengidap penyakit leukimia?" Tanya dokter

"Saya tau dok tapi beberapa tahun yang lalu dia sudah dinyatakan sembuh dan terbebas dari leukimia dok" ucap bundanya

"Tapi sayangnya penyakit itu kembali menggerogoti tubuhnya dan leukimia rael sudah stadium 4" ucap dokter

"Kenapa bisa dok? Selama ini dia baik baik saja dia tidak pernah mengeluh" ucap bundanya

"1 bulan yang lalu dia kesini dan saya sudah memberi tahunya saya pamit Bu kalau mau ada yang di tanya silahkan datang keruangan saya" ucap dokter itu dan pergi

Hati nya hancur kembali putrinya kembali merasakan sakit itu bahkan lebih parah

Dia menangis memandang rael yang tertidur di bangkar rumah sakit

"Bun" ucap rael

"Apa yang sakit?" Tanya bundanya

"Bunda udah tau?" Tanya rael

"Bun sakitnya datang lagi" ucap rael

"Rael takut rael takut kalau rael gak bisa bareng bunda lagi" lanjutnya

Bundanya menggeleng

"Rael kan hebat rael Pasti sembuh putri bunda gak boleh nyerah " ucap bundanya

"Kita sama sama berjuang buat nyembuhin penyakit rael kamu harus semangat dong" ucap bundanya

"Rael ragu Bun" ucap rael

"Penyakitnya udah stadium 4 dan kecil kemungkinan buat rael sembuh" ucap rael menangis

"Kalau rael pergi bunda nangis gak?" Tanya rael

"Zaa jangan bicara gitu kamu gak akan pergi kamu sehat kamu bakal sama bunda sama Abang juga kita bakal pergi jalan jalan lagi " ucap bundanya

"Bunda gak akan izinin kamu pergi" lanjutnya

"Tapi.... Kemarin dokter bilang rael hanya punya kesempatan beberapa persen buat sembuh " ucap rael

"Dan waktu rael hanya beberapa Minggu" batin nya

"Bunda jangan sedih ya kalau rael pergi rael bakal di samping bunda kok " ucap rael

"Nanti kalau bunda rindu rael bunda lihat bintang aja " lanjutnya

Bundanya memeluk rael dengan erat dia tidak tau mau mengatakan apa

Putrinya sangat kuat

"Sebenar nya setelah beberapa bulan ke Indonesia rael udah ngerasa sakit
Rael sering mimisan dan pusing kepala tapi rael kira itu hanya sakit biasa dan 1 Bulan yang lalu" ucap rael terhenti

"Rael kerumah sakit diam diam dan dokter bilang penyakit rael datang lagi Bun rael cape rael gak tau mau bilang apa kebunda rael takut bunda kepikiran" ucap rael

"Bundaaaa..... Bisa gak rael bahagia?" Tanya rael

"Bisa putri bunda harus bahagia kamu harus sehat biar bisa keliling dunia sama bunda" ucap bundanya

"Kita keliling dunia nya kalau rael udah sembuh tapinya" lanjut bundanya

Rael mengangguk dan tersenyum
Dia memeluk bundanya sangat erat seakan takut kehilangan

"Rael sayang sama bunda semoga bunda bahagia" ucap rael

Aku, kamu Tak Menjadi Kita || Proses TerbitWhere stories live. Discover now