bab 30 || end

46 4 0
                                    

Hahah gak nyangka udah sampe di akhir cerita makasih buat semuanya

Makasih buat dukungan nya
Gak nyangka dr 31 Maret sampai 19 Desember
Hampir 10 bulan bersama dan yah sekarang ceritanya selesai wkwk

Selamat membaca

|| My world ||

Kini mereka berlari di lorong putih itu dengan sangat kencang
Mereka semua memikirkan apa yang terjadi
Mengapa rael bisa berada dirumah yang dengan bau khas obat itu

Kini mereka sudah berada diruang rael
Ruangan yang sangat sunyi

Ruangan yang membuat mereka bingung rael memiliki sakit apa?
Apakah parah?

Kini mereka sedang berdiri didepan pintu putih itu

"Eh teman temannya rael" ucap mama rael

Mereka menyalam mama rael satu persatu

"Tan rael sakit ap?" Tanya Bianca khawatir

Mereka tak menerima jawaban

Hanya saja mama nya mengucapkan untuk menanya rael langsung

"Yaudah Tan kita boleh masukkan?" Tanya Laila

"Masuk aja Tante titip yaa Tante mau ke kamar mandi dulu" ucap nya dan berlalu

Mereka memasuki ruangan itu
Mereka melihat gadis dengan wajah pucat terbaring lemah di ranjang rumah sakit itu

Dan banyak nya alat yang berada ditubuhnya

"Ra are you okey?" Tanya Laila

Rael hanya mengangguk lemah

"Lo sakit apa Ra?" Tanya Bianca

"Hanya sakit biasa "ucapnya tersenyum

"Kenapa pada sedih Lo pada ngira gue sakit parah ya?" Ucap rael

Mereka mengangguk sebagai jawabannya

"Gila  yakali sakit parah" ucap rael

"Maaf gue belum bisa kasih tau" batinnya

"Ra" ucap marza

"Kenapa mar?" Jawabnya

"Gue mau pamit... Maaf kalau gue jahat gue egois dan mungkin ini hari terakhir gue disini "ucap marza

"Gue mau Lo bahagia yaa .. gue belum bisa jadi sahabat yang baik buat Lo "lanjutnya

"Gue bisa peluk Lo kan?" Tanya marza

Rael hanya mengangguk
Mereka pelukan menyalurkan rasa sayang

Tiba tiba pintu terbuka oleh laki laki yang berdiri dengan kaos hitam dan jaket yang terus melekat didirinya

Mereka melihat ternyata Samuel

"Ra kita keluar dulu" ucap langit dan mereka keluar

Kini tersisa Samuel dan rael
Hanya ada keheningan yang adaa

Hingga Samuel memecahkannya

"Kenapa bisa sakit za?" Ucap nya

"Hanya kecapean aja kok" jawab rael

"Gue minta maaf belum bisa jadi yang terbaik gue nyesal gue terlalu jahat buat Lo yang sempurna " ucap Samuel

"Maaf karna buat Lo jadi gini maaf karna buat Lo sakit hati tapi gue sayang sama Lo za hati gue gak bisa lepas dari Lo" ucap nya lagi

"Tolong cepat keluar dari sini gue tau Lo gak baik baik aja dan gue mau Lo cerita sebenarnya Lo sakit apa" lanjutnya

Rael hanya diam airmatanya mulai menetes

"El gue cape" ucap nya lemah

"Gue bisa nyerahkan sekarang?" Lanjutnya

"Gue udah gak bisa bertahan gue udah gak sanggup " ucapnya

"Tolong jaga teman teman yaa tolong jadi lebih baik lagi dan temuin cewe yang lebih baik dari gue " ucapnya

Samuel yang mendengarnya bingung

"Gue pamit yaa gue sayang sama Lo" ucap rael

Tiba tiba rael mengalami sesak yang membuat Samuel panik

Dia berteriak sangat kuat sampai semua orng masuk ke ruangan itu

"Sam kenapa?" Tanya mama nya rael

"Rael Tan dia sesak " ucap Samuel menangis

Dokter datang dan menanganinya

Maaf apa semuanya bisa keluar

"Bang rael bang" ucap mama nya menangis didekapan abnagnya

"Rael mar rael la" ucap Bianca

Mereka menangis

Beberapa menit menunggu sampai dokter keluar dari ruangan itu

"Dok gimana keadaan rael" tanya Samuel

Mereka  semua langsung menuju dokter tersebut

"Maaf dengan berat hati raelza zavira sudah selesai melawan penyakitnya pukul 13.00 kami semua turut berduka cita" ucap dokter itu sedih

Mereka menangis dengan histeris

"Rael anak yang baik dia selalu mendengarkan setiap apa yang saya katakan Bu namun seminggu yang lalu dia mengatakan menyerah saya bangga melihatnya yang mau berjuang lagi tapi tuhan berkata lain tuhan ingin dia bahagia disisinya" ucap dokter itu

"Saya pamit Bu "ucap dokter itu dan pamit

Samuel berlari keruang itu dia menangis memeluk rael dengan erat

"Kenapa secepat ini za? Kenapa?" Ucapnya

"Kenapa Lo gak kasih tau gue Lo sakit?" Ucapnya lagi

"Gue sayang sama Lo gue gak mau Lo tinggalin"ucapnya menangis

Mereka yang melihat itu merasa prihatin

"Sam tenang jangan gini" ucap Rion

"Lo gak tau gimana rasanya di tinggalin orng yang kita sayang yonn " kata Samuel

Mereka semua diam
Sampai suara perempuan dengan Isak tangisnya terdengar

"Hai putri bundaa udah gak sakit lagi kan? Sekarang kamu udah bahagia ya? Udah gak cape minum obat yang banyak itu" ucap bundanya

"Maaf kalau selama ini bunda gak sadar kalau penyakit itu tumbuh lagi maaf kalau bunda kurang perhatian sama kamu karna bunda yang terlalu sibuk sama perkejaan bunda bunda benar benar minta maaf sayang" lanjut bundanya terisak

"Sekarang kamu udah bahagia ya disana? Kamu baik baik disana bunda bakal selalu ingat kamu bunda akan berusaha ikhlasin kamu " ucap bundanya sambil memeluknya erat

Kini seorang laki laki mendekat memeluk tubuh yang tak bergerak itu dengan mata yang tertutup rapat dan senyuman di bibirnya

"Hai adek nya Abang maaf kalau selama ini Abang gak bisa jadi Abang yang baik maaf kalau selama ini Abang sibuk sama semua nya sampai gak sadar kalau kamu sakit lagi" ucapnya

"Kenapa secepat ini? Tapi kamu bahagia ya? Kamu udah gak ngerasain sakit itu.selamat jalan adek kecil nya Abang kamu harus bahagia di tempat baru kamu. Sampai ketemu di kehidupan selanjutnya anak kecil kami" ucap Abang nya terisak

Semuanya menangis memandang rael yang sudah tak ada lagi bersama mereka
Senyuman yang setiap hari selalu ada bersama mereka hilang begitu saja untuk selama nya hari ini
Perempuan yang menciptakan hari yang indah kini hilang untuk selamanya
Dia sudah lepas dari sakitnya dia sekarang bahagia di tempat yang baru dengan senyuman yang indah

"Lihat kita dari Atas ya Ra" ucap  Laila

"Kita always sayang sama Lo"ucap Bianca

"Tunggu kita di sana ya Ra gue kehilangan separuh hidup gue" ucap marza

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 03 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Aku, kamu Tak Menjadi Kita || Proses TerbitWhere stories live. Discover now