bab 29

22 3 0
                                    

Miu Miu 1 part lagi end aduh aduh gimana nic

Aduh dag Dig dug nih aku nya

Maaf kalau typo

|| Marza? ||

Kini cuaca sangat cerah dengan sinar matahari yang terik

Langit dan yang lain berkumpul di tempat biasa mereka

"Gimana Sam rael maafin Lo?" Tanya langit

Samuel menggeleng sebagai jawabannya

"Lo udah jumpain dia lagi?" Tanya Rion

"Udah tapi gak ada orang di rumahnya " ucap Samuel

"Marza gimana?" Tanya angkasa

Mereka menggeleng

"Semenjak kejadian kemarin marza gak mau balas chat bahkan ngangkat telpon gue" ucap Laila

"Gue juga dia bahkan ngeblok no gue" sambung Bianca

Mereka temenung dengan pemikiran berbeda beda

Sampai mereka melihat seseorang berdiri di depan mereka

"Marza? Lo dari mana aja" ucap Laila lari memeluknya

"Kita rindu sama Lo" ucap Bianca

"Maaf gue nenangin diri" ucapnya tersenyum

" Kok tau kita disini?" Tanya Rion

"Gue kan punya Indra ke enam" kekeh nya

Mereka semua tertawa mendengar perkataannya

"Kenapa bawa koper mar?" Tanya angkasa dia memandang marza

"Lah iya mau kemana Lo?" Tanya langit

Marza menggarut kepalanya yang tidak gatal

"Sorry gue kesini mau pamit" ucap marza

"Mau kemana mar?" Tanya Laila

"Gue mau pergi ke Belanda " ucap marza

Mereka semua terkejut mendengar perkataannya

"Ke Belanda? Sekarang? Lo serius?" Ucap Bianca

"Jangan gila mar Lo ninggalin kita disini?" Ucap Laila

"Lo ngapain ke Belanda? Nenangin diri?" Tanya Rion

Marza menganggu dan juga menggeleng

"Kalau Lo mau nenangin diri disini juga bisa mar " ucap langit

"Gue mau sekolah di Belanda" ucap marza

"Kalau sekolah juga gak sekarang mar kita bulan depan mau ujian dan Lo pindah ke Belanda sekarang? Lo tega sama kita " ucap Laila

"Lo ngak nganggap kita sahabat? Lo bisa cerita sama kita " ucap Laila

"Kita bakal dengarin keluh kesah Lo mar bukan malah pergi kaya gini" ucap Bianca

" Gue gak tau mau bilang apa sama Lo.. Lo egois Lo ninggalin kita Lo gak sayang sama kita" ucap Bianca

Mereka semua memandang marza dengan pandangan kecewa

Angkasa dia tidak tau mau mengatakan apa

"Mar kenapa Belanda?" Tanya angkasa

"Kenapa harus sekarang?" Lanjutnya

"Karna gue mau ke tempat Tante gue kenapa harus sekarang? Karna gue cape karna gue gak sanggup harus dihantui rasa bersalah sama rael " ucap marza

"Iya gue egois gue gak mikirin perasaan kalian gue gak mau cerita sama kalian gue takut kalian terbebani dan kalau gue kebelanda sekarang mungkin gue bisa hilangin rasa bersalah gue" lanjut marza

"Gue cape gue cape kalau setiap saat gue selalu merasa bersalah gue gak tau harus bilang apa ke rael supaya maafin gue " ucap marza

"Gue gak mau kalau gue disini rael malah semakin benci lihat gue " lanjutnya

Laila dan Bianca memeluknya erat temannya sangat terpuruk dengan kejadian kemarin

"Mar maaf" ucap Samuel

"Gue salah " lanjutnya

"Kita juga minta maaf mar" ucap langit

"Kalau aja kita buat rencana lain pasti ini gak terjadi" ucap Rion

"Kita salah kita gak tau harus apa" ucap Bianca

"Sorry mar gue GK bisa disamping Lo saat ini" batin angkasa

"Gue udah maafin kalian tenang aja" ucap marza

" Mungkin ini udah takdir buat kita gue pamit" ucapnya dan pergi

Angkasa di memandang marza yang mulai hilang

Tapi dia berlalu meninggalkan temannya dan mengejar marza

"Mar tunggu " ucap angkasa

Marza memberhentikan langkahnya

Suara angkasa? Pikirnya

Dia membalikkan tubuhnya dan memandang angkasa

"Kenapa?" Tanya marza

"Gue sayang sama Lo" ucap angkasa

Marza terkejut dengan ucapan angkasa

"Gue suka sama Lo gue cinta sama Lo mar plis jangan pergi" ucap angkasa sambil memegang tangannya

"Sorry sa.... Gue sayang sama Lo juga tapi itu hanya  gue simpan rapat rapat Karna kita gak akan bisa bersama" ucap marza

"Gue gak bisa tinggal disini " lanjutnya

"Kenapa kita harus beda agama mar?" Tanya angkasa

"Kenapa kita gak bisa bersatu?" Lanjutnya

Marza menghela napas berbicara bersama angkasa membuatnya semakin jatuh kedalam perasaannya

"Karna tuhan hanya mau ngajarin kita gimana rasanya mencintai tanpa harus memiliki kaya kita ini " ucap marza

"Lo bakal nemuin cewe yang lebih baik dari gue sa yang bisa Lo miliki tanpa ada halangan jadi biarin kita jadi teman" lanjut marza

Angkasa yang mendengar hanya terkekeh

"Sayang nya gue cinta hanya sama Lo" ucap angkasa

"Salib yang dileher kamu gak akan bisa bersatu dengan tasbih yang ditangan kanan ku " ucap marza

"Sa ... Ingat kamu bisa mencintai hamba nya tapi kamu gak bisa meninggalkan tuhan mu demi hambanya " ucap marza

"Jadi kita jalanin hidup kita kaya biasa ya gue pamit makasih buat selama ini gue juga sayang sama Lo" ucap marza dan pergi

Tiba tiba teriakan Bianca membuat langkah marza berhenti

"Mar jangan pergi... Kita kerumah sakit" teriak Bianca

Marza seakan tidak mengerti

"Rael dirumah sakit dia sakit " ucap Bianca

Aku, kamu Tak Menjadi Kita || Proses TerbitWhere stories live. Discover now