1. MALVENZO

147 51 14
                                    

Siapa yang tak kenal dengan Malvenzo? Bahkan seluruh SMA Bahwani mengenal vokalis tampan dari band yang baru-baru ini sedang naik daun. Tak hanya SMA Bahwani, hampir seluruh sekolah di daerah Ibu kota mengenal siapa itu Malvenzo.

Deep voice yang dimilikinya membuat ketampanannya bertambah berkali-kali lipat. Senyuman indah selalu terukir di wajahnya sehingga membuat perempuan yang melihat terpesona dan enggan mengalihkan pandangannya. Selain itu, Malvenzo juga dikenal sebagai anak yang berprestasi membuat banyak perempuan semakin tertarik padanya.

Seperti saat ini, banyak sepasang mata tertuju pada Malvenzo yang tengah menikmati makanan di hadapannya. Itu sudah terbiasa terjadi semenjak dirinya resmi menjadi vokalis band Cleon.

"Ngomong-ngomong kita jadi tampil di acara hari Ibu nanti kan?" tanya lelaki yang akrab dikenal sebagai Renzo.

"Yoi, pulang sekolah kita latihan." Suara itu berasal dari lelaki yang berada di sampingnya, Verzan. Empat laki-laki lainnya tampak setuju dengan ucapan Verzan.

Mereka memang ada niatan untuk ikut tampil saat acara hari Ibu nanti yang diadakan oleh sekolah dengan mengundang seluruh Ibu ataupun wali perempuan dari para murid. Hanya saja mereka belum punya persiapan ataupun latihan hingga saat ini, padahal acara akan dilaksanakan satu minggu lagi.

"Tapi nanti gue nggak bisa lama-lama, soalnya mau ke makam Bunda," ucap Enzo. Teman-teman nya tersenyum memaklumi, mereka sudah terbiasa dengan Enzo yang sering pergi ke makam sang Bunda.

Tak jarang mereka ada perasaan kasihan pada Enzo, karena laki-laki itu tampak sangat amat menyayangi almarhumah Bundanya apalagi hubungan Enzo dengan sang Ayah sepertinya tak terlalu baik. Terlihat dari gerak-gerik Enzo yang jarang sekali pulang ke rumahnya, lelaki bertubuh jangkung tersebut lebih sering tinggal di apartemen peninggalan sang Bunda.

"Nggak masalah, Zo. Kita latihan mungkin cuma satu jam kayak biasanya aja," sahut Farza dengan tangannya yang tengah mengaduk jus jeruk.

"Nanti malem mau main kagak? Mumpung orang tua gue nggak di rumah," tawar Verzan antusias.

"Ada Narin kan?" Mata Verzan mendadak sinis pada Renzo karena mendengar nama Adiknya di sebut. "Emang lo mau ngapain kalo Narin di rumah?"

"Ya cuma nanya doang sih. Biar bisa pdkt tipis-tipis." Renzo memelankan kata terakhir namun tetap terdengar oleh Verzan dikarenakan tempat mereka yang bersebelahan. Verzan tampak akan melayangkan bogeman ke wajah Renzo.

"Hadeh, lo berdua nggak usah berantem sehari bisa nggak sih?" Enzo sudah cukup lelah dengan drama yang tak ada habisnya.

Hampir setiap hari nya Renzo akan menanyakan Narin alias Adik dari Verzan kemudian Verzan yang bertanya dengan penuh tanda tanya lalu Renzo yang selalu bilang akan melakukan pdkt dengan Narin, berakhir dengan adegan pukul-pukul an. Ya, mereka bertiga sudah sangat lelah memandangi drama yang berulang kali terjadi.

"Udah lah, mending ke kelas. Bel masuk udah bunyi." Mendengar saran dari Geno membuat mereka semua setuju dan pergi meninggalkan area kantin yang mulai sepi.

Setelah latihan tadi, Enzo melangsungkan perjalanannya menuju TPU, tempat makam sang Bunda berada. Ia turun dan memarkirkan motor kebanggaannya tepat di depan TPU. Ia berjalan masuk sehingga tak lama bertemu nisan dengan nama sang Bunda di depannya.

MALVENZOWhere stories live. Discover now