8. Indera yang Tajam

2 2 0
                                    

Hari ini, Zeryon tidak memperbolehkan Calista untuk berlatih. Ia memutuskan untuk mengajari beberapa hal penting kepada Calista. Sementara itu, Gaven dan beberapa yang lainnya menuju lokasi pertempuran tadi malam untuk diselidiki. Mayat-mayat manusia bertopeng itu segera dibawa untuk dikubur dalam satu lubang besar. Gaven terheran-heran kenapa manusia-manusia bertopeng ini selalu membunuh orang yang lemah. Mereka bukan hanya laki-laki dewasa, tetapi ada juga lelaki remaja, dan bahkan perempuan. Setelah diselidiki, beberapa mayat-mayat yang punya identitas diri itu diketahui adalah orang-orang kaya atau berkecukupan di daerahnya.

"Lalu kenapa mereka membunuh manusia?" tanya Calista.

"Sejauh ini, menurut prediksi kesatria terdahulu, mereka adalah kelompok pencari tumbal. Kita tidak tahu apa yang mereka lakukan untuk mayat-mayat yang dibunuh. Kemungkinan besar, itu untuk dipersembahkan kepada dewa agar mendapat kekayaan," jawab Zeryon.

Calista mengangguk paham. Ia kemudian terpikirkan akan sang ibu juga kakak lelakinya yang mati karena ulah manusia bertopeng itu. Calista mengerti, sekarang mayat ibu dan kakaknya pasti telah dijadikan persembahan untuk dewa oleh mereka yang gila akan harta. Karena hal itu, dia menguatkan tekadnya untuk menjadi seorang kesatria sama seperti almarhum ayahnya yang telah berpulang sekitar setahun yang lalu karena sudah tua.

"Lalu, kenapa Kak Zeryon dan Kak Gaven juga yang lainnya tahu soal keadaanku yang terancam kemarin? Kalian tiba-tiba muncul, dan itu sangat luar biasa!"

"Setiap malam, ada sekitar ratusan burung hantu yang berpatroli. Mereka mengawasi semua bagian daerah ini maupun daerah luar. Ketika menemukan seseorang dalam bahaya, atau menemukan kesatria yang butuh bantuan, maka burung hantu itu akan segera menginformasikan ke kesatria lain. Kesatria yang dapat informasi dari burung hantu itu harus segera bergegas menuju lokasi yang ditunjukkan burung hantu agar bisa memberi bantuan."

"Lalu, bagaimana cara kalian bertarung di malam hari, dan menemukan lokasi itu, Kak?"

"Kami mengandalkan cahaya bulan. Burung hantu itu biasanya akan meninggalkan jejak cahaya agar membantu penglihatan kami. Namun, dalam beberapa kasus, ada kesatria yang memiliki indera penglihatan yang tajam walau bertarung di malam hari. Ada juga yang menggunakan prinsip ekolokasi karena memiliki pendengaran yang tajam," jelas Zeryon.

Calista menyimak penjelasan Zeryon. Ia memahami hal tersebut, tetapi ia terpikirkan akan sesuatu. Ia lalu berkata, "nah, indera? Sebenarnya, aku memiliki indera yang bagus. Kelima inderaku sangat peka terhadap rangsangan. Penglihatan, pendengaran, penciuman,"

Zeryon segera memotong perkataan Calista. "Baiklah, itu infomasi yang cukup bagus. Mulai besok, aku akan melatihmu untuk meningkatkan kemampuan inderamu. Kau harus bersiap-siap!"

Calista segera mengangguk cepat. "Baiklah, aku siap! Mohon bantuannya, ya, Kak."

"Eh, ngomong-ngomong, ketika siang hari, apakah burung hantu itu tetap menjalankan tugasnya? Bukankah mereka istirahat ketika siang hari?"

"Mengenai itu, ketika siang, tugas mereka digantikan oleh kupu-kupu. Para kupu-kupu akan datang menghampirimu, dan itu tandanya kau punya misi. Ikutilah kemana kupu-kupu itu pergi, dia akan menuntunmu," jawab Zeryon lagi.

Akhirnya, hari-hari latihan Calista pun kembali dimulai. Zeryon memberikan tugas kepada Calista agar dapat meningkatkan kemampuan inderanya. Zeryon tak memberikan pelatihan untuk meningkatkan kekuatan kepada Calista.  Setelah latihan memindahkan batu-bata yang diberikan Gaven sebelumnya, Zeryon tahu bahwa fisik Calista tidak begitu baik. Jika fisik itu dipaksakan, maka akan berakibat pada kesehatan Calista.

Calista mendapatkan tugas sulit dari Zeryon. Ia dibawa ke dalam ruangan yang begitu luas. Ruangan tersebut menyimpan banyak sekali jebakan dan rintangan. Calista harus menghindari itu semua tanpa menggunakan senjata atau tanpa instruksi satu pun. Di sini, kelima indera Calista akan diuji. Calista menyeringai lebar dan semakin tertantang dengan latihan ini.

Kesatria DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang