12

42.8K 1.6K 2
                                    

Pagi yang cerah, matahari sudah menunjukkan sinar cahayanya menerangi bumi pagi ini.

Suara kenalpot motor sport membuat semua orang menatap kearah parkiran SMA Cakrawala.

Mereka menatap seorang gadis yang baru sampai menggunakan motor besar dan juga helm full facenya yang masih terpasang.

Mereka semua terkejut ketika melihat seorang gadis cantik turun dari atas motor sambil merapikan pakaian dan juga rambutnya.

Menatapnya dengan penuh rasa tidak percaya. Mereka membuat jalan saat gadis itu melewati mereka.

"Udah cantik jago bawa motor lagi"

"Cantik banget, bisa kali jadi cewe aa"

"Udah berubah banget ya"

"Cupu spek bidadari ini ma"

"Cupu nya udah hilang sepenuhnya ya gais"

"Liora geng makin kalah ni"

"Cantik banget pliss"

Itulah semua pujian yang dikatakan oleh siswa-siswi yang melihatnya. Tapi semua itu diabadikan oleh gadis yang kini hanya menatap ponselnya.

Brakkk

Gadis itu hampir terjatuh saat seseorang tidak sengaja menyenggolnya. Namun karena pergerakan seorang pria yang cukup cepat, gadis itu terjatuh kedalam pelukannya.

Gadis itu menatap pria yang asing menurutnya, tapi wajah pria ini begitu mirip dengan seseorang.

"Thanks" Ucap gadis itu, lalu beranjak pergi darisana.

"Aileen tunggu" Pria itu menghentikan langkah Aileen yang hendak pergi dari sana.

Aileen sedikit terkejut, kenapa pria ini mengenalinya.

Aileen membalikkan tubuhnya, menaikkan sebelah alisnya. Menatap pria itu dengan penuh tanda tanya.

"Lo kenal gue?" Tanyanya

"Aileen kan?"

'Kok dia kenal gue?eh kan gue populer ya, siapa aja pasti kenal sama gue' batinnya.

Pria itu mendekati Aileen yang masih terdiam ditempatnya.

"Kenalin gue Albert" Ucap pria itu memperkenalkan dirinya.

"Lo udah kenal gue kan, jadi ga usah gue memperkenalkan diri gue" Jawabnya lalu meninggalkan pria itu yang masih senantiasa menatapnya.

'Albert?Kok gue kaya ga asing ya sama nama itu' Batinnya melangkahkan kakinya pergi menuju kelasnya.

#####

Kelas menjadi hening ketika guru sudah mulai menjelaskan tentang materi pelajaran hari ini. Semua siswa siswi memperhatikan dan sesekali mencatat setiap kata kata penting yang telah diucapkan guru didepan.

Sementara itu seorang gadis yang terduduk diujung sana sedang tertidur tanpa mendengarkan guru. Gadis itu bahkan tidak mendengarkan teman yang beberapa kali sudah memanggilnya.

"Bangun, nanti lo dihukum kalau ketauan sama Pak Adi" Ucap Letta sambil berusaha membangunkan temannya itu.

Tak ada balasan dari gadis yang kini sedang tertidur. Letta mulai kesal dan membiarkan gadis itu, berusaha menutupi oleh badannya. Untung saja dia duduk di depan bangku temannya.

"Kalau ketauan jangan salahin gue" Ucapnya lalu kembali memperhatikan Pak Adi yang sedang menjelaskan.

Pak Adi adalah guru bahasa Inggris yang cukup tegas, namun dia masih muda dan sangat tampan jadi semua siswi menyukai nya.

Pak Adi menghentikan ucapannya saat matanya tertuju pada bangku ujung. Lalu Pak Adi melangkahkan kakinya mendekati bangku itu.

"Ekhem"

Namun gadis itu masih tidak terganggu oleh suara Pak Adi. Sampai Pak Adi menggebrak mejanya baru lah ia terbangun.

"Dasar orang brengsek, siapa yang udah ganggu tidur gu....e" Ucapnya saat melihat Pak Adi lah yang membangunkannya.

"Kamu tertidur di jam pelajaran saya?!dan berani mengumpati saya?!" Ucap tegas Pak Adi

Aileen gadis itu berusaha menelan ludahnya susah payah, ketika Pak Adi menatapnya.

Semua siswa-siswi yang melihat itu pun tertawa. Bisa bisanya Aileen mengumpat pada guru seperti Pak Adi.

'Mati gue' batinnya

"Maaf pa saya ngantuk banget, maafin saya yaa" Ucapnya melembutkan nada bicaranya.

"Sekarang kamu keluar dari kelas saya dan berdiri dilapangan menghadap tiang bendera,sampai jam pelajaran saya selesai" Pak Adi tidak akan memaafkan jika siswa-siswi nya ada yang membuat kesalahan pada saat jam pelajarannya.

"Tapi pa jam pelajaran bapa sampai nanti pulang, trus diluar panas banget pa. Nanti kalau saya item trus jelek gimana" Ucapnya meminta keringanan atas hukumannya.

"Tidak ada tapi tapi, lakukan sekarang. Atau kamu tidak usah ikut pelajaran saya diminggu depan" Ucap Pak Adi semakin mempertegas hukumannya.

Aileen menarik napas dalam-dalam, ia harus pasrah dengan hukuman yang diberikan. Ia tidak bisa menolak nya lagi.

Aileen melangkahkan kakinya keluar dari kelas dan menuju kelapangan untuk melakukan hukuman itu.

#####

Matahari yang sudah berada tepat diatas kepala, membuat sinarnya semakin terik.

Seorang gadis yang kini sedang berada di lapangan, dengan tangan yang diangkat untuk memberi hormat pada sang merah putih.

Keringatnya bercucuran, napasnya terengah-engah, kakinya yang sudah letih menopang tubuhnya.

Gadis itu masih setia berdiri untuk memenuhi hukumannya itu. Sekali saja ia berbuat ulah lagi, guru nya itu akan mengetahuinya.

"Cape banget gue, ga ngerasain apa tu bapa bapa" Gerutunya pada Pak Adi

Gadis itu memperhatikan sekelilingnya, serasa sudah aman ia langsung pergi dari sana.

Sudah tidak bisa melakukan hukumannya itu lagi. Jika sebentar lagi ia masih berada disana, ia akan jatuh pingsan dibawah teriknya sinar matahari.

Gadis itu melangkahkan kakinya, menaiki setiap anak tangga. Hingga sampai di rooftop sekolah.

Ia melihat ada sebuah ruangan disana. Gadis itu melangkahkan kakinya memasuki ruangan itu dan betapa terkejutnya ia ketika melihat isi ruangan itu.

Terdapat sofa dan juga tempat tidur disana, ia juga melihat ada beberapa cemilan disana.

"Tempat ini ada yang pake? Kok gue baru tau" Ucapnya lalu membaringkan tubuhnya diatas sofa.

"Vegraz?" Gumamnya saat melihat tulisan yang terdapat di dinding.

"Ohh ini tempat nya Vegraz, Gapapa kali ya gue disini?Alkeno juga pasti izinin ko" Ucapnya lalu menutup matanya.

Hari ini sangat membuatnya merasa lelah karena harus menerima hukuman.

Gadis itu memilih untuk membolos saja, karena percuma jika ia masuk kelas. Sampai jam pulang pun Pak Adi adalah guru nya untuk hari ini.



°
°
°
°
°

Another Soul (Transmigrasi) [END]Where stories live. Discover now