51

10.3K 407 14
                                    

Disebuah warung makan didekat sekolah terdapat segerombolan pria sedang berkumpul di sana.

Mereka memilih untuk makan di sana, daripada dikantin yang penuh dengan para murid lain.

"Boleh gabung ga?" Tanya seorang gadis yang baru sampai di sana bersama seorang pria.

"Makin deket aja ni kayaknya." Ucap Mark sambil tersenyum sedikit meledek.

"Apaan sih kak Mark?" Ucap Letta, yang menjadi salah tingkah setelah mendengar itu.

"Ga ada kabar dari si Alkeno Lang?" Tanya Kevin.

Langit duduk disamping temannya itu, sebelum menjawab pertanyaannya.

"Ga ada." Jawabnya.

"Let, kamu mau pesen apa?" Tanya Langit kepada Letta yang kini duduk disampingnya.

"Aku apa aja deh." Jawabnya, karena ia bingung harus makan apa. Letta baru pertama kali datang ke warung itu.

"Cie, udah aku kamu. Kamu mau pesen apa sayang?" Ledek Vino sambil memegang tangan Kevin.

"Aku mau pesen apa aja yang kamu pesen, pasti aku makan sayang." Ledek Kevin, yang membuat Langit menatap tajam mereka.

Sedangkan Letta ia hanya tersenyum, pipinya kini sudah memerah, detak jantungnya juga menjadi sedikit cepat.

"Tutup mulut lo pada." Ucap Langit yang membuat keduanya terdiam.

"Let, cowok lo pms marah marah mulu." Ucap Vino.

"DIEM." Ucap Langit dengan suara yang sedikit ditinggikan.

"Udah udah, kalian jangan ngeledek terus." Ucap Letta.

Langit beranjak dari duduknya, ia menghampiri pedagang warung itu. Langit memesan beberapa makanan untuk Letta yang kini sedang menunggunya.

"Dari si Aileen ga ada kabar Let?" Tanya Kevin.

"Ngga ada kak, mungkin mereka lagi sibuk di Singapura." Jawab Letta.

Letta sering melihat ponselnya, ia dengan cepat membuka layar ponselnya saat ada sebuah notifikasi muncul.

Vegraz dan juga Letta sangat mengkhawatirkan kedua temannya itu. Apalagi mereka pergi dengan terburu-buru.

"Oh jadi Aileen sama Alkeno pergi ke luar negeri, tepatnya di Singapura." Ucap seorang gadis yang kini sedang bersembunyi di balik pohon.

Gadis itu sedari tadi mendengarkan obrolan mereka, ia merogoh ponselnya untuk memberitahukan kabar itu kepada seseorang.

"Tunggu gue Aileen." Ucapnya sambil tersenyum menyeringai.

#####

Vanya terus berlari, ia berniat untuk menyebrang di jalanan yang begitu ramai.

Ia menerobos lampu hijau hingga membuat kecelakaan.

BRAKKK

"VANYA AWAS!" Teriak Aileen sambil mendorong Vanya dan membuat dirinya lah yang tertabrak.

Sebuah mobil berwarna hitam dengan kecepatan tinggi saat lampu lalu lintas sudah berganti menjadi berwarna merah.

Pergantian lampu lalu lintas itu bersamaan dengan Aileen yang mulai menginjakkan kakinya di jalan raya itu.

Aileen terlempar begitu jauh, lalu ia berguling sampai membentur pinggiran jalan itu.

"AILEEN!" Teriak Alkeno, saat melihat gadisnya sudah mengeluarkan darah dari kepalanya.

Another Soul (Transmigrasi) [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant