(MAAF JIKA ADA KESALAHAN, AKAN DIREVISI JIKA CERITA SELESAI)
"Sebuah buku yang menceritakan keindahanmu"
Askara adalah Leader Gang motor bernama Araster, Araster adalah gang motor penguasa sekolah sekaligus tempat di mana para laki-laki idaman di SM...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"Jaga Araster buat gue ya Dan?"
Lampu gawat darurat padam, artinya pasien di dalam ruang IGD sudah ditangani
Aurora dengan cepat menghampiri dokter yang baru saja keluar dari IGD dimana tempat Askara terbaring
"Keluarga pasien?" Tanya Dokter kepada semuanya
Wira langsung mengambil tempat Aurora yang berada dekat di samping dokter tersebut yang membuat Aurora mundur beberapa langkah "Saya dok"
"Bapak ini siapanya Askara?" Tanya dokter bernana Dewa itu yang menangani Askara sekaligus orang yang menangani Zakry
Dokter Dewa sudah beberapa kali bahkan sering bertemu dengan Askara dan Zakry saat Zakry sakit begitu pula dengan Askara
Otomatis dokter Dewa tau keadaan keluarga Askara dan Zakry yang tidak harmonis, dokter Dewa bahkan sudah menganggap Zakry dan Askara sebagai anaknya
"Saya Ayahnya Dok"
Dokter Dewa mengerutkan kedua alisnya menatap Wira dengan tatapan intens "Selama ini anda kemana?"
"Intinya Anak saya baik-bak saja kan Dok?" Wira menaikkan volume suaranya terdengar dari ucapan itu ada kekhawatiran
Dokter Dewa menunduk sambil menarik nafas panjang, kemudian kembali menatap Wira dengan tatapan sedih
"Askara mengalami kegegalan jantung dan paru-parunya penuh dengan gas beracun yang dihirupnya, saya sudah berusaha semaksimal mungkin namun Askara memilih untuk menemui ibunya kali ini, berdoa saja semoga Askara masih memberi anda kesempatan menjadi ayah yang baik"
Seketika hati Wira seperti ditusuk oleh tombak yang tajam, Tangis Aurora pecah sejadi-jadinya di pelukan Bi Suri yang ikut menangis
Zaidan terduduk di lantai dengan tatapan kosong, hatinya seperti tidak percaya Askara telah tiada di dunia ini
Memori dikepala Zaidan terputar saat waktu SD ia pertama kali mengenal Askara anak laki-laki yang ceria dan sangat menyayangi ibunya
"Zaidan kita bikin gang sepeda yuk" Ucapan Askara kecil terlitas kembali di pikiran Zaidan "Tai lo Sa" gumam Zaidan sambil meneteskan air mata kepedihan
Zaidan mengingat awal mula ia dan Askara bersahabat dan mendirikan gang Araster yang dulunya adalah hanya gang sepeda biasa
Wira berlutut di depan ruang IGD Askara sambil menatap pintu ruangan tersebut
Pikiran Wira kembali terlintas saat Lyora yaitu istrinya mengadopsi Askara di panti asuhan ketika keduanya mengunjungi panti tersebut
(Flashback On)
Wira dan Lyora memasuki panti Asuhan bernama mutiara hati dan langsung di sambut hangat oleh pengurus panti asuhan tersebut