Intro: Binatang

1.2K 86 43
                                    

YOU POV

Sakit yang teramat sangat aku rasakan saat rambut panjangku ditarik oleh seorang laki-laki bersurai hitam. Berusaha aku memberontak sekuat tenaga, namun malah pukulan keras yang aku dapatkan di kepalaku dari lelaki bernama Lee Minho tersebut. Lelaki itu merupakan kekasihku dan aku merasa begitu terjebak dengannya.

Lee Minho

Lelaki miskin sepertinya memang tak pantas aku berikan kesempatan untuk berubah, alih-alih menggunakan kesempatan yang aku berikan untuk mengembangkan keterampilan dan karirnya, kekasihku itu malah tenggelam dalam dunia judi dan obat-obatan terlarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Lelaki miskin sepertinya memang tak pantas aku berikan kesempatan untuk berubah, alih-alih menggunakan kesempatan yang aku berikan untuk mengembangkan keterampilan dan karirnya, kekasihku itu malah tenggelam dalam dunia judi dan obat-obatan terlarang.

Sialnya sikap baik yang selama ini Minho tunjukkan padaku ikut berubah menjadi sangat mengerikan berkat obat-obatan yang ia konsumsi. Bahkan, Minho nekat melakukan apapun demi mendapatkan uang dan obat yang ia inginkan, salah satu caranya dengan ikut menarik diriku ke dalam pusaran kesengsaraan yang ia buat sendiri. Mulai dari menjual rekaman porno kami ke orang asing hingga menjual tubuhku kepada teman-teman laknat yang membutuhkan pelampiasan hawa nafsunya.

Seperti yang terjadi saat ini, terus Minho tarik rambutku menyusuri lorong motel menuju kamar seorang pelangganku. Ia memang baru menjual ku pada dua orang, namun ia tak hanya sekali menjualku untuk melakukan hubungan badan bersama mereka. Berkali-kali, hingga kegiatan ini cukup merusak harga diri dan mentalku secara keseluruhan.

Aku begitu takut dan merasa tak percaya diri saat Minho bisikkan, "Berhenti memberontak bangsat! Untung ada yang mau menikmati tubuh lu, sadar diri! Badanmu gendut jelek begini dimana daya jualnya coba? Gua bener-bener nyesel milih wanita kayak lu untuk dijadiin pacar! Sudah tak nikmat, tak tahu diri pula!" penuh unsur pelecehan dalam setiap kalimat yang ia ucapkan.

Sukses membuatku seperti tersambar petir di tengah malam yang cerah. Perlahan, aku mulai memasrahkan diri untuk ditarik berdiri oleh Minho di depan sebuah pintu kamar motel. Minho ketuk pintu kamar tersebut dengan terburu-buru, tak berselang lama seorang laki-laki yang sangat aku kenal membuka pintunya seraya tersenyum penuh arti padaku.

Lelaki itu adalah teman sekelas kami bernama Mingyu, namun yang paling membuatku takut bukanlah senyuman mesum yang Mingyu berikan padaku, melainkan rumor yang berhembus kencang dari banyak wanita yang pernah berkencan dengannya. Mingyu dirumorkan menyukai kegiatan seks ekstrim yang berhubungan dengan BDSM, sementara diriku sangat tak menyukai rasa sakit dalam sebuah hubungan badan.

Sialnya, Minho tak peduli.

"Ingat, rulesnya cuma satu. Jangan kau buat luka terbuka di tubuhnya, lebam atau kemerahan saja tak apa. Bahkan kau suruh minum air kencingmu juga dia sanggup!" ucap Minho begitu to the point saat menyerahkan tanganku yang ia genggam pada temannya tersebut. Membuatku refleks ingin melepaskan diri dari Mingyu, namun dengan tubuh kekarnya Mingyu tarik tubuhku memasuki kamar motelnya lalu berbisik pada Minho.

"Sudah gua transfer 1,5 juta won ke rekening lu! Dia punya gua tiga hari ini!" sukses menambah takut dalam diriku. Aku berusaha untuk keluar dari kamar bernuansa merah ini sebelum Mingyu tahan tubuhku dengan cara memeluk pinggangku dari belakang dengan mudahnya. "Selamat menikmati bro!" setelah mengatakan itu, Minho pergi sambil membuka handphone miliknya untuk memeriksa uang yang masuk ke rekeningnya. Sialnya Mingyu malah membalik tubuhku menghadap dirinya setelah ia tutup pintu kamar motel tersebut dengan suara yang pelan.

HARIUMWhere stories live. Discover now