19: Dua Hukuman

599 47 27
                                    

YOU POV

Cukup lama Heeseung berusaha menenangkan aku dari rasa trauma yang bangkit berkat tindakannya membuang botol alkohol sembarangan ke lantai. Aku sadar kalau lelaki ini berbeda dari teman-temannya, walau amarah memenuhi diri Heeseung atas penolakan yang aku lakukan, tapi Heeseung masih berusaha meruntuhkan egonya untuk meminta maaf padaku atas ketidaksengajaan tersebut.

Aku lepaskan pelukan kami secara perlahan sambil mengangkat wajahku untuk menatap mata Heeseung yang menawan. Tanpa sadar mengembangkan senyuman manis di wajah Heeseung seiring tangannya yang mengelus wajahku dengan lembut, "Jadi, masih mau balik ke mode menghukum?" tanyaku berusaha menggoda lelaki itu dengan membuat tulisan acak di dadanya seiring aku alihkan pandanganku darinya.

Semakin membuat Heeseung tertawa pelan, lelaki itu cubit pipi kiriku lalu mengatakan, "Benar kata Jay, nuna sangat menggemaskan!" puji Heeseung membuat wajahku panas. Aku pukul dada lelaki itu, sempat memeluknya sebentar sebelum akhirnya kembali mengangkat kepalaku untuk menatap mata Heeseung.

Tinggi ku hanya sepantaran hidung Heeseung yang membuatku begitu leluasa memeluk tubuh lelaki ini. Heeseung pun sama sekali tak keberatan atas sikapku yang selalu ingin memeluk tubuhnya, Heeseung malah menggunakan kesempatan tersebut untuk mengelus pinggangku dan turun menuju bokongku. Heeseung remas kuat bokongku sebelum ia layangkan satu pukulan yang membuatku tertawa manja.

"Nuna tak merasa menggemaskan, yang menggemaskan itu Sunoo!" ucapku tetap melibatkan lelaki manis itu pada setiap interaksi bersama teman-temannya. Entahlah, aku merasa masih belum sepenuhnya lepas atas pesona yang Sunoo berikan dalam hidupku. Aku selalu teringat padanya, namun perubahan ekspresi di wajah Heeseung membuatku tersadar kalau Sunoo lah yang membuat Heeseung menerima penolakan dariku. Lalu sekarang aku menyebut namanya lagi saat bersama Heeseung?!

"Bagiku, yang paling menggemaskan di rumah ini adalah nuna!" marah Heeseung seperti tak terima. Membuat tertawa pelan sambil mendekat ke arah lelaki itu seraya berbisik, "Terima kasih atas pujiannya, Heeseung~" dengan nada yang amat manja sampai membuat Heeseung tertawa lagi.

Heeseung kecup bibirku sekilas sebelum mengatakan, "Aku pingin kembali ke mode menghukum, tapi nuna selalu membuatku tertawa. Jadi tak seram lagi kelihatannya!" ucap Heeseung seperti merutuki dirinya sendiri yang mudah sekali aku luluhkan menggunakan godaan godaan manja. Semakin menambah rasa antusias dalam diriku sampai nekat membawa jemariku untuk mengelus wajah Heeseung yang sangat tampan.

"Sebelumnya, maaf atas penolakan nuna tadi siang ya." ucapku, tak lupa memberikan senyum manis pada Heeseung. Namun, Heeseung malah memanyunkan bibirnya yang memaksaku mengatakan kebohongan untuk menyenangkan hatinya, "Nuna sebenarnya tak berniat menolakmu di depan semua orang, hanya saja kau muncul di waktu yang tidak tepat. Nuna ingin sekali membangun hubungan yang intens dengan Sunoo, lalu kau tiba-tiba datang dan mengajak kami melakukan threesome tanpa persiapan? Tak semudah itu, Heeseung." jelas ku berusaha selembut mungkin menghadapi lelaki sepertinya.

Heeseung anggukkan kepalanya pelan seraya menuntun tubuhku menuju kasur di ruangan ini

Saat Heeseung baringkan aku secara perlahan ke atas kasur, lelaki itu malah melontarkan pertanyaan, "Nuna suka sekali ya, lelaki lembut seperti Sunoo?!" yang tidak aku sangka sama sekali. Sempat aku lingkarkan tanganku di leher Heeseung sebelum menjawab, "Sunoo manis sekali, nuna menyukai lelaki yang manis dan mau menurut pada nuna." jelasku, berharap dapat dipahami Heeseung.

Benar saja, Heeseung kembali menembakku dengan pertanyaan, "Berarti nuna dominan di ranjang?" sukses memecah tawaku pelan. Aku layangkan kecupan di pipi kanan dan kiri Heeseung sebelum membawa jari telunjukku mengelus bibir seksi lelaki itu.

"Sekitar 80% mungkin?" jawabku, tentu saja berbohong yang malah memancing Heeseung dudukkan dirinya di atas tubuhku lalu membawa dua tanganku untuk dikuncinya di atas kepalaku. Heeseung benar-benar menempatkan aku dalam posisi tak berdaya yang membuatku akhirnya tersadar atas perubahan air muka lelaki itu.

HARIUMWhere stories live. Discover now