ix :: Hades

2.3K 182 0
                                        

"WOI ELAH PAK TUA, KALO DATENG JANGAN MAIN LANGSUNG BAKAR TAMAN KESAYANGAN GUE NAPA ANJIR

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"WOI ELAH PAK TUA, KALO DATENG JANGAN MAIN LANGSUNG BAKAR TAMAN KESAYANGAN GUE NAPA ANJIR. CAPEK BANGET GUE HARUS NANAM ULANG. NGGA MAU TAU POKOKNYA HARUS GANTI RUGI" teriak Junkyu tidak terima.

Bagaimana tidak? Hades tiba-tiba datang dan langsung membakar area taman kesayangan Junkyu.

Hades hanya memandangnya dengan datar.

Mendengar suara teriakan Junkyu, semua penghuni rumah besar itu langsung berlari menuju taman belakang rumah kesayangan Junkyu.

Melihat adanya Hades disana, mereka langsung menundukkan kepalanya sebentar kemudian mendongak lagi menatap Hades dengan kening yang berkerut.

Bukan kah petunjuk terakhir sudah diberikan? Lantas, kenapa Hades datang kesini lagi?

"Kau tidak ada sopan satunnya denganku bocah ingusan" umpat Hades ke arah Junkyu.

"Bodoamat ya pak tua, lo aja ngerusakin taman gue. Ngapain gue sopan sama lo, huh tidak penting" Junkyu bersedekap dada. Hades menghela nafasnya.

"Jihoon, kemari" Hades memanggil Jihoon, yang langsung dituruti oleh Jihoonnya sendiri.

"Kenapa?" tanya Jihoon.

"Bawalah dia langsung ke alam bawah, jangan ke Olympus" perintah Hades, membuat Jihoon mengerutkan kening dengan bingung.

"Kenapa yah? Bukannya peraturannya harus ke Olympus terlebih dahulu?"

"Jangan. Turuti saja ayahmu Jihoon, aku yakin, jika kau membawanya ke Olympus, itu akan sangat sulit bagimu" final Hades kemudian langsung menghilang begitu saja.

Junkyu menarik nafasnya, "PAK TUA ANJING LO YA. BALIKIN TANAMAN GUE DULU BARU PERGI SIALAN!" teriaknya membuat teman-temannya dengan cepat menutup telinga.

Teriakan Junkyu sangat merdu jika kalian ingin tau.

-

Jihoon sedang menatapi langit malam, memikirkan perintah ayahnya tadi siang.

"Bawalah dia langsung ke alam bawah, jangan ke Olympus"

Ucapan itu terngiang ditelinganya, Jihoon menyalakan pemantik api, kemudian menutup mata, memfokuskan pikirannya. Mencoba berkomunikasi dengan Hades lewat api.

"Ayah, kau mendengarku?" tanya Jihoon untuk memastikan.

"Ya," jawab Hades.

"Bisa aku tanya sesuatu?"

"Tentu, apa itu?"

"Tentang yang tadi siang, bisa jelaskan apa maksudmu?"

"Kau masih tidak paham? Kau tidak membaca sejarah tentangku dan Persephone?"

Tumben sekali Hades tidak irit bicara. Jihoon mengernyitkan keningnya, mencoba mengingat dirinya pernah membaca tentang sejarah ayahnya dan Persephone.

DEMIGOD「 LENGKAP✔ 」Where stories live. Discover now