xii :: Poseidon

1.1K 93 0
                                    

Dewa itu sedang berkaca, memperhatikan penampilannya sendiri sembari sesekali memuji penampilannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dewa itu sedang berkaca, memperhatikan penampilannya sendiri sembari sesekali memuji penampilannya.

"Kau sudah tampan dewa, hilangkan sifat terlalu percaya dirimu itu. Kau membuatku jengkel" Dewi Amphitrite berjalan dengan anggun mendekati suaminya. Keduanya hanya tinggal berdua di kerajaan bawah laut.

"Ei sayang, seharusnya kau bersyukur memiliki suami tampan sepertiku" sahut Dewa Poseidon tidak terima. Dirinya akan manja ketika sudah bersama istrinya.

"Iya kan saja biar cepat. Ah, kau tau suatu berita?" tanya Amphitrite sembari duduk di salah satu kursi panjang disana.

"Tidak, memangnya ada apa? Aku bahkan belum pergi ke Olympus beberapa bulan terakhir. Jadi, aku tidak tahu apa-apa" Poseidon menghampiri istrinya, kemudian duduk disebelahnya.

"Aku dengar-dengar, Zeus dan Hades sedang bertengkar. Merebutkan antara, harus membawa dia ke Olympus atau ke alam bawah. Hades kekeuh menyuruh anaknya untuk membawa dia langsung ke alam bawah. Karena jika dibawa ke Olympus, kau tau sendiri kan? Ramalan itu akan terjadi. Perang yang ke sepuluh akan terjadi"

Poseidon hanya mendengarkan istrinya bercerita, sambil sesekali memainkan rambut panjang istrinya.

"Aku tau, menurutku lebih bagus jika dia langsung dibawa ke alam bawah saja. Dan ramalan itu setidaknya sedikit diundur, entah siapa nantinya yang akan menang. Aku juga berencana memerintahkan anakku untuk membawa anakmu kesini saja langsung daripada ke Olympus"

Poseidon merebahkan tubuhnya, menjadikan paha istinya sebagai bantalan. Uh, betapa sosweet nya pasangan ini.

"Hm, aku setuju denganmu" Amphitrite tersenyum, mengelus pelan pucuk kepala Poseidon. Yang dielus cuma menikmati sambil memejamkan matanya.

"Tumbenan sekali kau ingin melanggar aturan Olympus? Biasanya kau selalu menentangku" Poseidon kembali membuka matanya, menatap wajah cantik istrinya dari bawah.

Amphitrite mengedikkan bahunya, "aku juga merindukan anakku, tidak mungkin aku membiarkan anakku dikurung disana selama beberapa waktu. Kau mau aku membuat tsunami huh? Lagipula, aku tidak ingin anakku merasa tidak nyaman" jelas Amphitrite membuat Poseidon terkekeh.

"Baiklah baiklah, kau selalu galak tapi cantik ketika marah" Poseidon tertawa, sedangkan Amphitrite sudah memukul  dahi Poseidon dengan keras.

"Aduh sayanggg, sakit tau" Poseidon mengelus dahinya yang terkena pukulan sayang istri tercintanya.

"Salahmu sendiri"

"Ayah"

Poseidon dan Amphitrite terkejut, Poseidon buru-buru merubah posisi tiduranya menjadi duduk tegap. Dia harus berwibawa didepan anaknya.

Halah.

"Kenapa kemari son? Ada yang kau perlukan?" tanya Poseidon yang diangguki langsung oleh anaknya.

DEMIGOD「 LENGKAP✔ 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang