47. Next Proposal 🪷

403 53 4
                                    

Pukul enam pagi didalam kediaman utama kelurga Wijaya yang kini teramat sibuk dengan berbagai persiapan. Semua penghuni rumah masing-masing bergegeas menyiapkan berbagai keperluan sebelum berangkat ke hotel tempat acara hari ini berlangsung,

Tepat tiga bulan setelah lamaran mendadak yang Javie lakukan kini bungsu dari keluarga Wijaya itu akan mengambil tongkat estafet perjalanan menuju kehidupan yang baru. lelaki yang berusia dua puluh empat tahun itu resmi melabuhkan hati dan seluruh jiwanya kepada gadis yang bernama Nathelia, kisah cinta mereka sedikit rumit dibandingkan hubungan Matt juga Rans, pasalnya terjadi perbedaan umur mereka yang kentara dan si gadis ini bwgitu pemikir namun entah mengapa ia pun yakin dan menerima Javie sebagai pelabuhan terakhirnya.

Jika pernikahan Matt dan Rans dipenuhi haru biru namun sekarang malah sebaliknya, tak ada tangisan hanya ada senyuman lebar yang selalu terpatri disetiap anggota keluarga terlebih lagi si pemilik acara yang tampak sumringah seolah menggambarkan betapa bahagianya dirinya kini.

"kita berangkat sekarang ya, supaya acaranya nggak molor, yang lain udah pada siap juga, kata wo nya kelurga mempelai wanita udah ditempat acara" ucap Dian sambil membantu merapikan kemeja Jhonny

"Aku sama Rans juga Aireen duluan berangkat, biar disana ada yang handle, takut nanti tamu duluan datang, lagian juga Bunda sama Mami pasti riweh tuh disana" ucap Matt yang kini memasang dasi kupu-kupunya.

"Abang Aideen masih di rumah sakit?" Tanya Javie

"Iyaaa, kan Jocelyn mau liat kamu nikah jadi dia berangkat dari rumah sakit, oh ya jangan lupa plan kita yang kemarin" ucap Aireen lalu menepuk kedua pundak si bungsu yang selalu tersenyum lebar.

"Beres bang, udah aku handle masalah gituan" sahut Aleen dengan bangganya

"Heleh kamu itu, Udah ngomong belum sama Violetta? Masa beranian Javie" celoteh Matt tiba-tiba dan membuat Aleen merengut alhasil hal itu membuat sebagian orang tertawa terbahak.

"Udah-udah yang lain beriringan aja ya, Chand kamu mau ikut mobi papa atau papa? Mobil yang itu khusus Daddy sama Javie aja" ucap Jeff kepada Chand yang lebih bangak diam tetapi mulutnya selalu tersenyum lebar meskipun didalam hati ia merasa sedih karena adik bungsu yang begitu ia kasihi kini akan melanjutkan kisah hidup yang baru dan disana ia tak akan lagi ikut andil.

"Adek ikut mobil papi aja deh" jawab Chand

Satu persatu mulai meninggalkan pekarangan utama dengan mobil yang berjejer dan sekarang menyisakan Jhonny dan putra bungsunya. Jhonny mengulurkan tangan dan dengan senyuman lembut Javie meraih tangan itu lalu di kecupnya. Jabie menggenggam tangan ayahnya erat dengan mata yang terpejam, ia melirihkan doa panjang dengan harapan bahwa semua kebahagian akan selalu menyertai keluarga mereka hingga nanti. Javie memeluk Ayahnya dengan dada yang berdebar hebat. "Terimakasih Daddy, terimakasih untuk semua juang, lelah, dan didikan Daddy, aku begitu bersyukur diizinkan Tuhan dan menjadi putranya Daddy" ucap Javie

"dan Daddy pun bersyukur bahwa Tuhan percayakan kamu ke Daddy" jawab Jhonny penuh kasih sayang yang teramat besar sehingga ia tak mampu berkata apapun selain kata bahwa ia begitu bersyukur dengan kehidupan si bungsu.

Mobil utama telah terbukan Jhonny dan Javie duduk berdampingan dengan tangan yang saling menggenggam juga menguatkan, banyak kata yang ingin Jhonny ucap tapi bibirnya kelu, ia tak menyangka si bungsu berani mengambil langkah ini dengan hati yang mantap.

Setibanya di tempat acara berlangsung Javie diminta untuk segera bergabung di tempat acara untuk melakukan prosesi pernikahan sebelum pengantin wanita datang. Jhonny ditemani kedua adiknya menyambut para tamu juga para kolega bisnis yang hadir. Prosesi sakral Javie berakhir kini tinggal menunggu pengatin wanita datang bersama ayahnya saja.

Wijaya's Univers |Nct Dream ft Johnny| NCTWhere stories live. Discover now