60. Aireen and Luna ✨

255 41 7
                                    

Pagi cerah dimusim semi yang indah, Luna seperti biasa bangun lebih awal dan menyiapkan segala keperluan penghuni rumah singgah, tetapi kali ini berbeda ia temani oleh Camelia. Untuk satu minggu kedepan ia tidak akan berada disini. Aireen kekasihnya mengajak dirinya untuk bertenu dengan keluarga besar. Jujur Luna gugup, ia tidak punya siapa-siapa lagi daei segi pendidikan diapun biasanya saja. Terkadang rasa ragu melintas didalam benaknya mengatakan bahwa Aireen berhak mendapatkan gadis yang kayak untuknya. Semua persiapa telah usai. Luna duduk di deoan cermin menghias dirinya sedikit. Meskipun sering bertemu tetapi hari ini berbeda ia datang sebagai calon istri Airee.

Pintu kamar yang setengah terbuka itu diketuk. Luna menyadari kehadiran kekasihnya yang berdiri didepan pintu. Melalui pantulan cermin mereka bersitatap. Aireen bergerak menutup pintu kemudian ia berjalan dan berdiri dibelakang kekasihnya. Kedua tanganya ia letakkan dipundak Luna. Luna mendongkak membuat kedua pandang mereka bertemu. "Aku tunggu lima belas menit lagi" bisik Aireen.

Aireen terdiam seolah ada mantra yang tengah diucapkan Luna kepadanya, gadis dengan wajah merona juga bibir tipis yang indah. Hal itu membuat Aireen semakin merunduk dan meletakkan bibirnya diatas bibir tipis Luna. Bibir itu hanya diam memberikan kecupan pelan namun tak sengaja Luna menggerakan bibirnya sehingga Aireen lebih dulu ambil alih dan memagutnya pelan. Aireen membimbing tangan Luna agar menyilang dibelakang lehernya. Aireen semakin menuduk dan menuntun Luna didalam ciuman pertama mereka setelah dua tahun.

Luna mencekram baju kaos Aireen dan memukul pelan pundak lelaki itu. Dengan terpaksan Aireen memundurkan badanya dan melihat wajah Luna yang begitu merah. Luna menunduk laku menutupi wajahnya. "Dek...Luna—maaf"

Luna hanya menggeleng pelan. "Aku malu" tukas Luna yang membuat Aireen terkekeh. Luna benar-benar polos, biasanya afeksi yang paling jauh dari Aireen hanyalah kecupan didahi ataupun kening dan sekarang untuk pertama kalinya bibir mereka berdua bersatu. "Kaka tunggu diluar, sebentar kagi aku turun" pinta Luna sambil berdiri.

Aireen enggan beranjak berakhir didorong oleh Luna. "Okeiii—tapi...ekhmmm" Aireen mencondongkan tubuhnya dan memajukan bibirnya. Luna menggeleng dan dengan cepat ia mengecup bibir Aireen. Aireen tak menyangka padahal ia hanya bercanda.

Semua barang telah dimasukkan kedalam bagadi dan berpamita telah selesai dilaksanakan, Sepasang kekasih itupun melanjutkan perjalanannya menuju kota kelahiran sang kekasih. Banyak cerita yang keluar dari mulut Aireen, sekedar memberikan informasi lebih lanjut tentang keluarganya. Luna dengan seksama memperhatikan setiap kalimat yang keluar dari mulut sang kekasih.

Perjalanan selama satu jam begitu tak terasa banyak hak yang mereka bagi sampai waktu itu habis. Aireen mengantarkan Luna ke hotel tenpatnya menginap, mengingat gadis itu tak memiliki siapa-siapa disini, kalaupun menginap rasanya belum pantas. Setiba di hotel Aireen mengantarkan sang kekasih langsung ke kamar, ia menjelaskan sedikit seluk beluk kota. Beruntung hotel itu tak terlalu jauh dari mansion nya dan Aireen juga memudahkan semua akses Luna.

"Malam ini aku jemput yaaa, mungkin cuma makan malam sama Daddy, palingan nanti aku undang Papa Dian sama Papi Jeff. Kalau mau ketemu sama Abang dan Adek nanti kita re schedule biar mudah" Pesan Aireen.

Masih ada waktu satu jam sebelum berkerja akhirnya Aireen menjatuhkan tubuhnya disofa sementara Luna berkemas barang sambil menyiapkan hal untuk nanti malam. Malam malam kali ini bukan makan malam biasa, disana nantinya Aireen akan meminta restu untuk keseriusan hubungan mereka dan Luna berharap acara malam ini dipermudah.

Luna memandangi wajah tenang Aireen yang terlelap masih ada beberapa menit sebelum ia membangunkan sang kekasih untuk bekerja. Luna mengusap pelan wajah Aireen. "cape banget ya kak, sampai tidurnya lelap banget" ucap Luna.

"Kak, bangun yuk, mau kerja kan hari ini" Luna perlahan membangunkan sang kekasih. Aireen terbangun perlahan ia duduk dan langsung memeluk Luna. "nggak usah sedih gitu mukanya, nanti malam juga ketemu, apalagi kalau nikah setiap hari bisa ketemuan tanpa harus nunggu kaka senggang dulu" ucap Luna

Wijaya's Univers |Nct Dream ft Johnny| NCTWhere stories live. Discover now