Chapter 3

4 1 0
                                    

Setelah melewati masa MPLS selama hampir 2 Minggu, hari ini sudah mulai menjalani aktivitas sekolah dengan jam penuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah melewati masa MPLS selama hampir 2 Minggu, hari ini sudah mulai menjalani aktivitas sekolah dengan jam penuh. Tidak seperti kemarin yang hanya setengah hari saja.

Pagi ini Aghniya tiba 15 menit sebelum bel, dan kini sudah terduduk di bangkunya. Aghniya tidak melihat tanda-tanda kehadiran teman sebangkunya, Sarah.

"Aghni," Aghniya menoleh saat Rafi memanggil namanya.

"Ada apa?" Tanya Aghniya.

"Tadi Bu Anita titip pesan, kalau kamu disuruh mintain uang kas mulai hari ini,"

"Iya, nanti aku tarikin anak-anak. Terimakasih informasinya,"

"Iya sama-sama, oh ya! Jumlah uang kas itu seminggu 5 ribu ya,"

"Oke, terimakasih Rafi,"

Aghniya masih terlampang kaku untuk berbicara dengan Rafi, dia merasa ada sesuatu yang membuat dirinya sendiri agak kelampangan jika bicara dengan Rafi. Bisa dipastikan wajah Aghniya bersemu saat ini, dan ternyata hal itu tidak luput dari pandangan Sarah. Tetapi Aghniya sama sekali tidak tahu.

Sarah tertawa puas saat berjalan ke arah kursinya, lebih tepatnya di sebelah Aghniya. Aghniya menatap bingung temannya itu, baru saja datang sudah menjadi tidak waras.

"Ada apa sih Sar?" Tanya Aghniya heran.

"Cieeee Aghni segala pura-pura gak tau,"

Sungguh, ini bukanlah suara Sarah. Pasalnya Sarah masih belum terlepas dari gelak tawanya. Bahkan Sarah juga memukul-mukul meja. Yang berbicara adalah Rujhan.

"Apasih?" Tanya Aghniya yang memang tidak tau kenapa temannya ini menertawakan dirinya.

"Ciee ciee Rafi," Rujhan tak hentinya menggoda.

"Ada apa kalian cie cie-in aku? Sarah please jangan ketawa terus,"

Sarah menurut mendengarkan Aghniya, dan menenangkan dirinya. Bahkan Sarah juga menghirup hampir seluruh oksigen yang ada di kelas.

"Itu loh, kamu sama Rafi," ucap Sarah santai.

Rafi yang memang tadi tidak mengurusi tawanya Rujhan dan Sarah, saat namanya disebut, matanya terbuka lebar.

"Ada apa?" Tanya Rafi.


***

Aghniya sedang berjalan melewati koridor sekolah sendirian, di tangannya sudah ada map yang berisi data dirinya yang akan diberikan kepada wali kelasnya. Aghniya berjalan dengan santai, dia melewati siswa-siswi yang berlalu lalang. Kondisi koridor cukup ramai karena sudah memasuki jam istirahat.

Ponsel Aghniya yang berada dalam saku rok bergetar, Aghniya berhenti sejenak untuk mengambil ponselnya. Aghniya membuka pesan dari sang Ayah sembari berjalan kembali.

AQLAMWhere stories live. Discover now