Capítulo 1 : pertemuan

63 14 2
                                    

Selamat datang di cerita Nirannendra. Semoga suka. Jangan lupa vote nya.
.........

Flashback on

Seorang laki laki melajukan motornya dengan kecepatan tinggi ditengah jalanan yang sepi. Udara malam yang cukup menusuk kulit. Ditambah gerimis yang menambah kesan damai bagi mereka penggemar kesunyian. Tidak ada bangunan disepanjang jalan hanya ada pepohonan besar yang berjajar. Sesekali ia melirik kaca sepionnya, hanya sekedar memastikan terkait dugaannya. Fokus nya kembali kearah jalan didepan sana.

Tanpa aba aba ia menarik rem depan dan belakang nya bersamaan hingga menimbulkan decitan cukup kuat.
Terdengar suara gesekan 2 benda yang memekikan telinga.

Ia berhenti di tengah jalan dengan helm yang masih terpasang di wajah tegasnya.

Perlahan ia turun dari motor besarnya. Tak lupa dengan helm full face yang dibuka menampilkan pahatan wajah rupawan bak dewa Yunani.

Tidak ada rasa gentar dalam dirinya. Ia memandang remeh kearah 5 orang laki laki yang ada didepannya. Salah satu diantara mereka memandang penuh permusuhan.

Ia membawa langkahnya nya mendekati 5 orang tersebut.

"Trik Lo murahan" ucapnya dengan wajah tenang dan tangan yang dimasukan kedalam saku celananya.

Mereka hanya tersenyum sinis. Mandang penuh kebencian.

Terdengar suara motor mendekat dari arah berlawanan. Sekelompok laki laki mengepungnya dari berbagai sisi.

Ternyata benar dia dijebak.

" Maju lo semua, gue gak takut sama curut bau jigong kayak Lo , berani nya keroyokan." Ucapnya menantang dengan tatapan tajam ke arah mereka semua.

10 orang lawan 1. Tidak masalah anggap saja olahraga malam, sudah lama ia tidak mengeluarkan tenaga ekstra.

Tanpa aba aba mereka langsung menyerang. Tapi laki laki itu dapat mengimbanginya. Dia menangkis dan membalas serangan mereka.

Menarik

Bukannya merasa takut namun ia merasa tertantang.

Aksi baku hantam yang terus terjadi selama beberapa menit belum menandakan akan berakhir. Meskipun ada sebagian dari mereka yang mulai tumbang, namun masih ada yang lainnya yang berusaha menyerang.

Tenaganya terkuras banyak, ia mulai lengah.

Seseorang dari mereka berhasil menendang perut nya. Dia mundur beberapa langkah dengan mulut yang meringis menahan perih.

Sial!! Umpatnya

" Butuh bantuan? " Ucap seseorang dengan senyumannya. Tepat nya seringai.

Yang menjadi fokusnya sekarang adalah...

Tongkat baseball??

...

Lantunan lagu yang merdu mampu membuatnya menggerakkan kepala mengiringi alunan musik, sesekali ia ikut bergumam mengikuti lirik lagunya. Tangan yang masih fokus memegang setir kemudi sesekali ia gerakan seolah olah sebagai isyarat sebuah lagu yang ia resapi.

Drettt ..... Drettt....

Ia arahkan pandangannya pada ponsel yang berdering meminta di angkat. Melihat siapa yang menghubunginya segera ia mengambil earphone dan memasukannya kedalam telinga.

" Assalamualaikum Ara," ucap seorang wanita disebrang sana

" Waalaikumsalam,bunda . Iya ada apa?" Jawabnya lembut dengan pandangan yang masih fokus ke depan.

NIRANNENDRADonde viven las historias. Descúbrelo ahora