11

66.8K 4.7K 29
                                    

"Ma, Mama gak cemburu? Papa pergi ketemu sama mantan istrinya, cuma berdua lagi sama tuh anak" ucpa Alga duduk di sebelah Shakira.

"Dia Mama kandung kamu, kenapa kamu ngomong gitu. Harusnya Mama yang nanya kenapa kamu gak ikut Papa tadi?" ujar Shakira menoleh ke sampingnya.

"Mama kandung tapi tega ninggalin aku dari kecil demi hidup bahagia sama pacarnya. Bisa aja kan dia anak pacarnya terus di suruh ngaku-ngaku jadi anak Papa" ucap Alga. Dulu dia mendengar cerita dari neneknya jika ibunya meninggalkan dirinya demi hidup bahagia dengan kekasihnya, dari situlah dia tidak lagi mengharapkan Ibu-nya bahkan dia membencinya.

Shakira terkejut mendengar ucapan Alga, anak itu salah paham pantas saja dia tidak menyukai adiknya ternyata karena dia mendengar cerita palsu, entah dari mana anak itu mendengarnya.

"Kamu tau dari mana soal itu?" tanya Shakira.

"Dari Oma, dulu Oma pernah cerita kalau Ibu aku pergi dari rumah karena dia punya kekasih di luar sana, jadi dia pergi ninggalin Papa biar bisa hidup bahagia sama kekasihnya" jelas Alga.

"Terus kamu percaya gitu aja? Gak nanya sama Papa kamu?"

"Ngapain nanya sama Papa, pasti Papa juga gak bakalan jujur. Papa pasti belain dia karena sampai sekarang aja Papa masih simpen semua barang-barang dia" ujar Alga yang pernah melihat barang-barang milik Ibu kandungnya masih tersimpan rapi di lemari Saga, bahkan foto pernikahan mereka dulu masih di pajang di dinding kamar Papa-nya.

"Kalau Ibu kamu berkhianat mana mungkin Papa kamu masih simpen semua barang-barang Ibu kamu sampai saat ini. Apa yang kamu dengar itu gak bener, cerita itu salah" ujar Shakira mengusap rambut anaknya dengan lembut.

"Mau denger cerita yang sebenarnya dari Mama? Biar kamu gak salah paham lagi"

"Gak perlu aku udah tau semuanya" balas Alga.

"Kamu belum tau semuanya, Ibu kamu pergi dari rumah karena terpaksa karena Oma kamu yang minta Ibu kamu pergi dari rumah"

"Pernikahan Ibu kamu sama Papa gak di restui sama Oma kamu, tapi waktu itu Ibu kamu hamil duluan jadi terpaksa Oma kamu setuju Papa nikah sama Ibu kamu. Pernikahan mereka hanya di ketahui oleh keluarga orang luar gak ada yang tau, salam pernikahan Ibu kamu gak pernah di anggap oleh keluarga Papa kamu, sampai akhirnya Ibu kamu memutuskan untuk pergi dari rumah"

"Kalau gitu kenapa dia gak pernah datang ke rumah buat ketemu aku? Kenapa aku gak ikut di bawa pergi? kenapa cuma Raksa aja yang di bawa pergi. Aku kan juga anaknya"

"Terkadang kita harus mempertaruhkan hidup kita sendiri agar kehidupan orang yang kita sayangi berjalan dengan baik, begitu juga yang di lakukan Ibu kamu, Ibu kamu meninggal setelah berberapa hari pergi dari rumah ini" ucap Shakira. Dia tau semua itu dari Saga karena Saga mencari tahu tentang mantan istrinya setelah bertemu dengan Raksa, ternyata ibu Raksa meninggal setelah berberapa hari pergi dari rumahnya waktu itu dan kata tetangganya karena sakit.

"Itu sebabnya Ibu kamu gak pernah datang
buat ketemu kamu, karena adikmu pun gak pernah lihat Ibu nya. Kamu beruntung karena masih ada Papa yang selalu ada kapanpun kamu membutuhkannya sedangkan adik kamu gak ada siapapun hanya ada Nenek-nya" sambungnya lagi.

Shakira bangkit dari duduknya lalu menepuk pundak Alga "Kamu tau kenapa Papa selalu bilang kalau kamu harus bersikap baik sama Raksa, karena selama dia tinggal di sini dia sering minta pulang ke rumah Nenek-nya dan hari ini Papa nganterin Raksa ke sana karena Papa udah gak punya alasan lagi buat nolak permintaan Raksa" jelas Shakira berharap setelah mengetahui semua ini Alga mau menerima adiknya dan menyayangi adiknya.

"Kalau mau lebih jelas nanti tanya langsung sama Papa" sambungnya lalu pergi dari sana.

........................

"Ayo pulang udah sore nih, besok sekolah kan?" ajak Saga pada anak bungsunya yang sedang duduk di bawah pohon depan rumahnya.

"Aku boleh gak nginep di sini semalam aja? besok baru aku pulang ke rumah Papa" ucap Raksa mendongakkan kepalanya menatap Saga yang berdiri di hadapannya.

"Tadi kan janjinya kalau udah ke tempat Nenek sama Ibu pulang" ucap Saga mengusap rambut anaknya dengan lembut.

"Semalam aja Pa, boleh kan nginep di sini? Aku juga belum ketemu sama sahabat aku"

"Kalau pas libur panjang kita nginep di sini. Rumahnya juga belum di bersihin nanti Papa suruh orang buat bersihin dulu biar kita bisa nginep di sini"

Raksa bangkit dari duduknya "Ayo" ajaknya lalu berjalan lebih dulu menuju ke mobil Saga.

"Kamu marah?" tanya Saga setelah mereka masuk ke dalam mobil.

"Gak, kenapa harus marah?" jawab Raksa, ia sama sekali tidak marah lagi pula kenpa harus marah.

"Papa pikir kamu marah karena Papa gak bolehin nginep tadi"

"Bisa nginep lain waktu, kan tadi Papa bilang boleh nginep pas libur panjang" balas Raksa tersenyum tipis pada Papa-nya.

"Kalau pas libur panjang aku boleh kan nginep di sini lama?" tanyanya.

"Boleh sekalian kita ajak Abang sama Mama liburan di sini" jawab Saga sambil fokus menyetir.

"Aku gak yakin kalau Alga mau ikut" balas Raksa membuat Saga terkejut ketika anak bungsunya menyebut nama Abang-nya tanpa embel-embel Abang.

"Adek, masa panggil Abang cuma nama doang" tegur Saga sekilas menoleh ke anaknya.

"Nanti dia marah di panggil Abang, Papa kan tau dia suka marah-marah gak jelas" jawab Raksa.

"Dia salah sendiri aja aku yang di salahin, apa lagi nanti aku panggil dia Abang. Yang ada ngamuk nanti" lanjutnya dalam hati.

"Emang pernah coba panggil Abang ke Alga?"

Raksa menggelengkan kepalanya "Belum pernah aku pernah manggil namanya sekali, waktu Papa nitipin kunci motor"

"Terus Abang marah gak?" penasaran Saga jarang-jarang anaknya mau cerita panjang lebar seperti ini.

"Marah, dia bilang Mama kamu gak pernah ngajarin sopan santun ya? gitu dia bilang"

"Terus kamu jawab apa dia bilang gitu?"

"Gak jawab apa-apa, aku langsung kasih kunci motornya habis itu aku ke kamar. Terus besoknya dia gak sekolah katanya demam aku lupa ngasih tau Papa" ucap Raksa baru ingat jika waktu itu Alga sempat  demam.

"Alga demam sampai gak masuk sekolah?" tanya Saga untuk memastikan karena setahu dirinya anak itu tidak masuk sekolah karena kesiangan bukan karena sakit.

"Iya, waktu Papa pergi dia gak masuk sekolah sehari katanya demam"

Saga menganggukkan kepalanya mengerti, karena waktu itu bibi bilang Alga tidak masuk sekolah karena kesiangan tapi anak itu bilang dengan adiknya demam. Sudah di pastikan jika Alag mengerjai adiknya dengan alasan demam.

RAKSA MAHATAM (TERBIT)Where stories live. Discover now