Last Concert >> January 29th, 2015 x pt 4

594 71 40
                                    

03.57 PM

"Kembali ke rumah sakit sekarang juga!"

"Whoa, mate, calm the food down! Ada apa? Aku dan yang lainnya masih harus membicarakan beberapa hal dengan management tercinta kita," balas Niall dari sebrang telepon.

Of course. Pria batin Zayn berkata sambil memutarkan kedua bola matanya ketika ia mendengar Niall berkata 'calm the food down'.

"Ini tentang Harry, Ni! Cepat datang ke rumah sakit sekarang juga! Kalian semua!" Rasa sabar yang dimiliki Zayn rasanya sudah hilang semua. Yang sangat ia butuhkan saat ini hanyalah agar Niall, Liam, dan Louis datang secepatnya ke rumah sakit.

"Tapi, Z, kita be–"

"I don't give a shit if you guys haven't quite finished yet with that little fuckers, just take all of your unattractive arses up here right this time!" ucap Zayn dalam satu tarikan nafas. Ia memberi tekanan hampir di setiap kata yang ia ucapkan. Zayn pun menarik nafasnya panjang, lalu mengeluarkannya kembali dan nafasnya pun mulai kembali normal.

"God! Angry Zaynie is hot yet scary at the same time," ucap Niall pada dirinya sendiri. Tapi tanpa ia sadari, telepon genggamnya masih ia pegang erat dan masih tertempel di telinga kanannya.

"Niall, kau sadarkan aku bisa mendengar... itu?" tanya Zayn dengan sedikit pelan di akhir kalimatnya. Pipinya sedikit terasa panas dan memerah karena pujian yang Niall ucapkan.

"Huh-uh? Apa? Mendengar a-apa?" dari sebrang sana, Niall ingin sekali menampar dirinya dengan keras. Tapi ia tidak mau menyakiti dirinya sendiri, karenanya ia memilih untuk menampar pria batin di dalam dirinya melalui pikirannya sendiri.

Weird, i know.

"Sudahlah! Sekarang kau cepat datang ke rumah sakit dengan Liam dan Louis!" dengan balasan 'okay' dari Niall, Zayn pun mematikan sambungan teleponnya.

***

04.17 PM

"Apa yang terjadi dengan Harry, Zayn?!" Louis berlari ke arah Zayn yang sedang berdiri di depan kamar rawat Harry.

"Tidak, tidak. Dia baik-baik saja dan sedang tertidur di dalam," jawab Zayn sambil melirik kamar rawat Harry.

"Lalu hal penting apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Louis lagi sedikit kesal karena selama di perjalanan tadi ia tidak bisa berhenti mengkhawatirkan keadaan Harry dan ternyata dia baik-baik saja dan sedang tertidur pulas.

"Hmm... Kalian tahu kan Harry ingin sekali melakukan konser?" tanya Zayn agak pelan. Liam, Louis, dan Niall menjawab dengan anggukan. "Aku pikir sebaiknya kita berikan apa yang ia... inginkan."

"The hell, Zayn? Kau sadar kan apa yang baru saja kau katakan?" Liam melirik Zayn dengan pandangan heran. Louis dan Niall juga tidak melepaskan pandangan mereka dari Zayn.

"Tentu saja aku sadar, Li. Apa aku terlihat mabuk dimatamu?" tanya Zayn kembali sambil mengangkat sebelah alis tebalnya.

"Mate, you are crazy!" ucap Louis. "Bagaimana mungkin kita memberikan apa yang Harry inginkan ketika keadaannya sedang seperti ini? Apa yang kau pikirkan?" tanya Louis kebingungan dan heran dengan pikiran teman satu band-nya itu.

The Last ConcertDonde viven las historias. Descúbrelo ahora