Last Concert >> January 29th, 2015 x pt 2

1.8K 239 62
                                    

12.58 PM

Author's POV

Setelah Anne dan Robin selesai berbicara dengan Dr. Ken, mereka berjalan keluar dari ruangan Dr. Ken menuju kamar 102 dimana Harry berada. Mereka memutuskan untuk membicarakan apa yang sudah mereka bicarakan dengan Dr. Ken pada Harry saat ini juga. Mungkin Harry tidak akan menerimanya dengan baik atau bahkan benci pada mereka berdua, tapi jika pada nantinya keadaan Harry dapat membaik, mereka rela menerima hal itu untuk sementara.

Sebelum Anne dan Robin keluar tadi, Dr. Ken berkata bahwa ia akan memeriksa keadaan Harry kembali dalam lima jam mendatang sebelum melakukan segala tindaklanjut yang akan dilakukan pada Harry. Maka dari itu, sebelum tindaklanjut itu dilakukan, mau tidak mau mereka harus berbicara dengan Harry saat ini.

Setelah beberapa saat mereka berjalan, akhirnya mereka sampai di depan pintu kamar rawat Harry. Sebelum membuka pintu, Anne menenangkan diri terlebih dahulu sambil menghapus sisa-sisa air mata yang sudah mulai mengering di sekitar pipi dan matanya. Robin memeluk Anne dengan tangan kanannya sambil mengusap bahu Anne pelan dan menghembuskan nafas berat.

Setelah mereka pikir mereka sudah cukup tenang, Robin pun membuka pintu kamar rawat Harry dengan Anne yang masih dirangkulnya.

"Mom, Dad!I" ucap Harry sedikit berteriak lalu tersenyum lebar ketika melihat kedua orangtuanya.

"My baby," Anne berjalan mendekati Harry lalu mencium kening Harry lembut.

"I miss you."

Anne tertawa pelan. "Harry, Mom hanya pergi sebentar tadi. Kau ini ada-ada saja."

"Aku tetap merindukanmu." balas Harry sambil memajukan bibir bawahnya yang mana membuat senyuman lebar dan hangat terukir di wajah Anne, juga Robin dan the boys yang sedang memperhatikan mereka berdua.

"Oh ya, Mom dan Dad baru saja bicara dengan Dr. Ken kan?" tanya Harry ketika terjadi keheningan sementara di dalam ruangan itu. Anne pun menjawabnya dengan anggukan. "Kalau begitu, kapan aku bisa pulang?"

Mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut Harry membuat Anne tiba-tiba membeku. Bahkan the boys pun berhenti berbicara. Suasana hening yang tiba-tiba tercipta ini membuat Anne merasakan ketidaknyamanan di dalam dirinya. Yang mungkin dirasakan oleh semua orang yang ada di dalam ruangan itu, kecuali Harry.

Karena Anne terus terdiam tidak menjawab pertanyaannya, Harry pun kembali berbicara. "Mom? Kapan aku bisa pulang?" lalu ia melirik Robin yang berdiri tepat disebelah Anne. "Dad? Kau tahu kapan aku bisa pulang?"

Anne tidak tahu harus bereaksi seperti apa selain menutup matanya, mengerutkan dahi, dan menghela nafas lalu menghembuskannya dengan berat. Ia berusaha untuk menahan air mata agar tidak keluar dan membanjiri pipinya, karena Ya Tuhan! bahkan ia belum berbicara apapun pada Harry, tapi ia sudah harus menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Baby, we need to talk." ucap Anne akhirnya.

"Mommy, sedari tadi kita kan sudah berbicara." balas Harry dengan sedikit tawa. Anne pun menggeleng, membuat Harry mengerutkan dahinya. "Baiklah, aku rasa kau ingin membicarakan sesuatu dengan serius?"

Bukannya menjawab Harry, Anne memilih mengalihkan pandangannya pada Robin lalu menggelengkan kepalanya lagi. Dan tanpa terasa, setetes air mata keluar dari mata kanannya.

"Aku harus memulai darimana?" tanya Anne dengan suara lirih. Robin pun merasakan kesedihan yang dirasakan Anne, jadi ia memeluk istrinya itu dengan erat.

The Last ConcertWhere stories live. Discover now