十三 ⌗13 ⭒۟

632 79 14
                                    

Vote nya jangan lupa ya.


Vote nya jangan lupa ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•─── ' 初 恋 ' ───•

"JAE BELI JAE! DI KELAS INI LO DOANG YANG BELUM BELI."

"KAGAK MAU, KAGAK DEMEN MAKANAN BEGITUAN GUE."

"DEMEN KAGAK DEMEN LO HARUS BELI! LO ANGGAP PERTEMANAN KITA YANG BERHARGA TUH SEGINI DOANG?"

"BODO AMAT GUE KAGAK PUNYA DUIT. ENAKAN SOTO BETAWI DIBANDING TUH CURUT."

"GUE SUMPAHIN DUIT LO DI GONDOL BABI NGEPET ENTAR MALEM!"

"MULUT LO KAYAK KAUM BANI ISRAIL!"

Jeongwoo tertawa terbahak-bahak menyaksikan perdebatan antara Haruto dan Jaehyuk yang sudah berlangsung sejak tadi. Kedua pemuda itu sedang bertengkar karena Haruto yang terus memaksa Jaehyuk untuk membeli dagangannya.

Terhitung sudah 3 hari sejak Haruto mulai berjualan dan Jeongwoo sudah menjadi pelanggan tetap Haruto. Itupun karena paksaan pemuda Watanabe itu.

Awalnya pun Jeongwoo bingung, mengapa Haruto tiba-tiba berdagang dan berjualan seniat itu. Namun sejak mengetahui alasannya, ia dibuat geleng-geleng kepala karenanya. Satu hal yang Jeongwoo tahu, ternyata Haruto tidak main-main mengenai perasaannya terhadap Junghwan.

Jeongwoo mengusap sudut matanya yang sedikit berair sambil berusaha menghentikan tawanya. Ia menepuk pundak Junghwan yang sedang sibuk bermain game di ponselnya, "Hwan, Haruto tuh kocak banget nggak sih tingkahnya? Kagak kuat gue tuh bocah random banget."

Junghwan melirik sekilas kearah Haruto yang masih sibuk berdebat, ia menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, "nggak tau" ucapnya acuh.

"Buset lo mah. Lo belum demen juga sama si Haru?" tanya Jeongwoo tiba-tiba.

Junghwan tidak langsung menjawab. Ia hanya terdiam tidak berniat merespon pertanyaan Jeongwoo yang menurutnya tidak masuk akal.

"Jawab anjir." desak Jeongwoo meminta jawaban.

Tangan Junghwan bergerak cepat diatas layar ponsel, ia berusaha mengalahkan musuh yang terus menyerangnya. Sebisa mungkin ia mengabaikan Jeongwoo agar pemuda itu tidak bertanya yang macam-macam lagi.

"WOY!" teriak Jeongwoo tepat ditelinga kanan Junghwan, membuat sang empunya refleks menutup sebelah telinganya.

"Anjing apaan sih. Jangan ganggu dulu entar gue kalah."

"Ah sial kalah," gerutu Junghwan saat ia tidak berhasil mengalahkan musuh. Ia matikan ponselnya dengan segera, kehilangan minat bermain lagi.

"Jawab pertanyaan gue cok," Jeongwoo masih belum menyerah meminta jawaban dari Junghwan.

Junghwan menoleh kearah Jeongwoo yang berada disebelahnya dengan jengah, "pertanyaan lo aneh."

Kedua alis Jeongwoo bertaut, merasa tidak puas mendengar jawaban kawan sebangkunya itu, "aneh gimana dah? Tinggal jawab doang lo udah suka sama dia atau belum?"

First Love • HwanharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang