[22] Rahasia yang Diketahui

259 26 1
                                    

SHOCK! - Ayase
00:00●━━━━━━━03:00
⇆ㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤ↻

SHOCK! - Ayase00:00●━━━━━━━03:00⇆ㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤ↻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Tidak ada kata menyerah dalam kamus Rin Itoshi, lelaki itu kembali mendatangi Yoichi seusai jam bel istirahat berbunyi membuat Yoichi sedikit agak ketakutan, entah harus berapa kali ia menolak karena lelaki itu terus saja memberikan aura penindasan yang memaksa Yoichi untuk luluh atas keinginan Rin.

Masih dengan tatapan dingin tetapi menusuk Rin menyodorkan sebuah map coklat yang berisikan surat konrak, tentu saja Yoichi menaikkan dahi ketika menerima benda tersebut. Tangan sedikit gemetar karena Rin memaksa untuk menerima.

"Bacalah! Aku pastikan jika kau mau belajar bersamaku, kau tidak akan merugi sedikit pun." Rin memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana sementara tubuh bersandar pada dinding bangunan dan salah satu kaki terangkat ikut bersandar juga. Sikap Rin seperti seorang pentolan sekolah yang berusaha menindas seseorang.

Tidak ingin menambah banyak masalah, Yoichi membaca kontrak tersebut dari atas di mana tertulis bahwa Rin akan membayar sesuai jam belajar seakan Yoichi tengah melakukan pekerjaan paruh waktu. Namun, kedua mata Yoichi berhenti dan tangan gemetar ketika melihat sebuah kalimat tertulis yang berisikan:

Jika pihak kedua bersedia menjadi satu kelompok belajar dengan pihak pertama, maka rahasia pihak kedua aman di tangan pihak pertama.

"Ini maksudnya apa? Rahasia apa?" tanya Yoichi, pasalnya ia merasa tidak memiliki suatu rahasia yang mungkin diketahui oleh Rin. Mereka berdua tidak begitu dekat, jadi tidak mungkin bagi Rin untuk tahu sesuatu.

Rin menampilkan senyuman miring, ia bangkit mulai berjalan mendekati Yoichi lalu salah satu tangan terulur mengelus pipi halus Yoichi hingga Yoichi terkejut, refleks menepis dan melangkah mundur.

"Kenapa kau ketakutan begitu? Aku tidak akan memakanmu, tenang saja. Karena aku bukan Seishirou Nagi."

"Apa maksudmu?" Tangan Yoichi bergetar dan juga berkeringat lebih banyak, ia ketakutan dengan intimidasi yang Rin berikan. Kedua mata memperhatikan tiap gerak-gerik dari Rin, mewaspai lelaki itu.

"Apa maksudku? Tentu saja aku tahu hubungan macam apa antara kau dan Nagi. Itu bukan hubungan antara teman, 'kan? Aku tahu kalau kalian berdua adalah gay."

Yoichi semakin terlihat gelisah. "I--itu ...." Ia ingin berusaha menyangkal tetapi Rin sudah lebih dulu kembali mendekati Yoichi dan berbisik tepat di sisi telinga Yoichi. "Tenang saja, rahasiamu aman padaku jika kau ingin menjadi teman kelompok untuk belajarku. Jadi bagaimana? Kau setuju, 'kan?"

Di bawah tekanan, ambang ketakutan memaksa Yoichi perlahan mengangguk menyetujui. Tanpa membaca kontrak lebih lanjut, ia mendatangani surat kontrak tersebut atas arahan dari Rin sehingga sudut mulut Rin kembali terangkat. "Terima kasih Yoichi Isagi," ucap Rin sebelum menerima kembali surat kontrak lalu berbalik pergi. "Sampai jumpa nanti sepulang sekolah."

The School Dairy | NagiSagi ✓Where stories live. Discover now