[25] Tidak Biasa Seperti Itu

406 41 7
                                    

SMARTPHONE - YENA
00:00●━━━━━━━03:18
⇆ㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤ↻

SMARTPHONE - YENA00:00●━━━━━━━03:18⇆ㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤ↻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Di hari sabtu meski sekolah libur, sopir keluarga dari Itoshi menjemput. Kedua orang tua Yoichi awalnya tidak mengizinkan karena di hari libur mereka ingin Yoichi untuk beristirahat, pasalnya dalam beberapa hari ini anak semata wayang mereka terlihat lebih lesu dan kelelahan. Mereka menduga itu karena Yoichi belajar terlalu keras, pulang larut malam setiap hari tentu menguras banyak tenaga bagi Yoichi yang memiliki tubuh lemah.

Tetapi atas bujukan dari Yoichi dan diberi pengertian kembali oleh sopir keluarga Itoshi akhirnya kedua orang tua Yoichi setuju, hanya saja untuk kali ini Yoichi dilarang untuk pulang larut malam.

Yoichi menyetujui hal itu lalu pergi. Ibu yang sedang menyusun album foto berkata, “Ayah, apa tidak apa-apa kita membiarkan Yoichi pergi? Aku masih merasa khawatir.”

“Kita percayakan pada Yoichi, dia juga sudah berjanji hari ini tidak akan pulang terlambat.”

Ibu mengangguk lemah, mereka sebagai kedua orang tua selama ini tidak pernah menuntut Yoichi secara berlebihan. Mereka bukan orang tua yang begitu fokus pada nilai akademik anak, justru ibu lebih khawatir akan kesehatan Yoichi. Anak lelakinya sering kali demam jika terlalu memaksakan diri, meski tidak begitu parah yang bisa sembuh dalam beberapa hari setelah minum obat dan beristirahat tetapi tetap saja ... keseringan demam membuat tubuh Yoichi semakin memburuk dari hari ke hari.

Lebih mudah terserang virus dari hanya virus flu sampai Yoichi pernah terserang virus babi yang di mana kemudian ia harus mengalami isolasi mandiri selama lebih dari sebulan.

Di tempat lain, Yoichi yang baru saja memasuki kediaman keluarga Itoshi di sambut oleh tatapan penuh menyelidik dari seorang berambut merah keunguuan yang Yoichi tahu dia adalah kakak kandung dari Rin.

Lelaki itu sama dinginnya dengan Rin sehingga Yoichi sedikit takut untuk menyapa, tetapi lelaki itu lebih dulu berkata, “Meski hari libur kalian tetap belajar?”

“Iya.”

“Sangat rajin,” puji Sae. “Oh iya, sekarang aku ingat bahwa kita pernah bertemu sebelumnya, ‘kan? Di acara kumpulan anak-anak berprestasi tahun lalu yang diadakan oleh kementrian pendidikan. Pantas saja aku merasa kau tidak asing.”

Kedua mata Yoichi berkedip beberapa kali, sejujurnya ia tidak begitu mengingat dengan Sae tetapi melihat lelaki itu tampak masih mengingat kehadiran Yoichi sehingga sebagai bentuk menghargai Yoichi tersenyum dan mengangguk mengiyakan apa yang dikatakan oleh kakak dari Rin tersebut.

Tidak lama Rin datang dengan berbalut pakaian kasual yang membuatnya tampak lebih santai. “Apa yang kalian berdua bicarakan?” tanya Rin dengan tatapan penuh selidik.

“Mengkonfirmasi jika aku dan Isagi memang pernah bertemu tahun lalu di sebuah acara. Aku masih ingat Isagi datang bersama dengan Dosen William.”

“Dosen Willian?”

The School Dairy | NagiSagi ✓Where stories live. Discover now