11

409 40 12
                                    

"SIAPA DISANA?!"

Suara dobrakan pintu menggema. Menteri Yang sangat terkejut melihat siapa yang ada dihadapannya saat ini.

"P-pangeran Sebin-"

Pangeran mundur selangkah, tubuhnya gemetar. Ia berada di kediaman penghianat Kerajaan!

"Yang Hyuk apa yang kau lakukan, kenapa diam saja. Pangeran Sebin terlihat sakit" mencoba bersikap biasa saja, Menteri Yang menegur putranya.

"Pangeran-" saat hendak menyentuh sang Pangeran. Hyuk mendapati sentuhannya ditolak.

Pangeran Sebin terlihat sangat ketakutan. Hyuk tidak mengira Pangeran nya akan selemah ini.

"K-kalian akan berhianat!"

"Tidak Pangeran anda salah paham. Tenangkan diri anda dulu, saya akan menjelaskan sedetail mungkin. Jangan salah sangka"

Pangeran Sebin mengernyit. Apa yang salah dari pemikirannya yang sudah jelas menangkap maksud dari percakapan yang ia dengar tadi.

"Baiklah meski Pangeran belum tenang, saya akan mencoba menjelaskan. Percayalah padaku!" Menteri yang menggunakan nada yang sangat lembut. Kelicikannya sudah sangat profesional sepertinya.

Perlahan mendekat pria paruh baya itu melayangkan senyuman.

"Menteri Kim dari depertemen Kemiliteran Pangeran tau? Oh tentu saja Pangeran pasti mengenalnya karena putranya sudah menjadi teman belajar anda kan! Dia, dia lah dalang semua ini,"

"Tepat pada hari penobatan Pangeran sebagai Putra Mahkota, ia sudah bersiap akan melakukan kudeta terhadap Yang Mulia Raja."

"Aku mendengar sendiri, kau ingin memusnahkan keluarga Kim"

"Benar. Memang aku akan menghancurkan keluarganya sebagai pembalasan atas niat buruknya. Pangeran, siapapun yang berniat melakukan kudeta adalah penghianat negara, seperti yang anda tuduhkan kepada kami sebelumnya"

"Saya sudah tau sejak lama, namun saya menunggu Kim sombong itu memasuki perangkap. Jika Pangeran dapat bekerjasama dengan kami, saya pastikan anda akan selamat dalam perlindungan ku. Yang Hyuk, dia bisa menjamin keselamatan anda saat peperangan berlangsung. Dan jangan khawatirkan Yang Mulia Raja karena beliau lah yang paling utama akan kami selamatkan"

Pangeran Sebin masih sangat bingung apakah ucapan ayah dari seseorang yang ia cintai mengatakan kebenaran. Iapun tak mendapatkan jawaban dari Yang Hyuk yang hanya diam. Ekspresinya tak pernah bisa ia pahami.

"Apa aku bisa memegang ucapanmu?"

"Sangat. Biarkan para dewa yang menghukumku jika ucapan ku adalah kebohongan" tidak ada keraguan dalam ucapannya. Detik itu, Pangeran mempercayainya.

Sedangkan Hyuk mengepalkan tangannya tanpa ada yang menyadari.

"Sebagai imbalan, jika ucapanmu adalah kebenaran. Aku yang akan menobatkan Yang Hyuk secara langsung sebagai Panglima Perang dan kau akan ku jadikan Kepala Penasehat Negara"

"Bodoh" ujaran hati Hyuk yang pada akhirnya tak bisa ia keluarkan.

***

"Jika kau tidak bisa menahannya, cukup ketahui sampai disini, jangan memaksakan diri!" Jaehan menghentikan penglihatan yang ia berikan pada Pangeran Yechan.

Yechan membuka matanya, terlihat matanya sangat merah. Tidak berair, namun rasanya perih sekali. Bukan di mata tapi gejolak di hatinya.

Bagaimana bisa Kakak nya sebodoh itu. Seseorang yang akan dijadikan Raja.

"Jangan menghalangi ku untuk mengetahui semuanya. Aku harus melihat semuanya agar bisa menentukan siapa yang sebenarnya harus ku musnahkan saat ini" ujar Pangeran dengan bara hati yang semakin membuncah.

Jaehan tersenyum puas, inilah yang ia inginkan. Tak perlu mengotori tangannya, nyatanya Kekasihnya pun sudah siap membalaskan dendamnya.

Jaehan kembali menautkan bibirnya, dan keduanya memejamkan mata, kembali ke masa lalu kelam itu.

👀🤪






-

Mau nanya ke Raja Iblis emesh, mang harus gitu ya cara kembali ke masa lalu nya 🌚😂👉👈

✔Desire🔞 - Yechan Jaehan Donde viven las historias. Descúbrelo ahora