Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Cr. Heaven Official's Blessing S2
Berjalan tanpa ekspresi yang berarti, Putra Mahkota Sebin memasuki Aula Besar yang berdiri tahta tertinggi Kerajaan. Diujung aula terdapat singgasana Baginda Raja yang begitu megah dan indah. Bahkan dari jauh pun terlihat pahatan emas begitu memanjakan mata. Sementara dibaliknya adalah tahta tersembunyi Ibu Suri. Ruangan yang tertutupi kain tembus pandang berwarna merah pekat, sehingga hanya ada siluet yang terlihat disana.
Para Pangeran berdiri di bagian kanan dan kiri, tepat dibawah altar singgasana Raja. Pangeran Yechan dan Pangeran Hangyeom berdiri bersebelahan, sementara Pangeran Junghoon berdiri di sebrang.
Putra Mahkota Sebin dapat melihat Panasehat Yang berdiri di samping Baginda Raja. Beliau yang akan menjadi pengikrar atas penobatan Raja Masa Depan, Jang Sebin. Penerus Kekaisaran Antella.
Tepat di tangga pertama, Putra Mahkota Sebin berhenti sebentar. Melirik Pangeran Yechan sebelum akhirnya menaiki tangga sakral itu untuk berhadapan dengan Sang Raja dan Penasehat Yang sebagai pemberi Jubah Raja dan Raja sendiri yang akan menyematkan Mahkota kebanggaannya.
Prosesi di mulai dan ikrar penunjukan Raja baru dengan lantang diucapkan oleh Penasehat Negara Yang Hyunsuk. Sumpah dan janji kesetiaan serta kedaulatan sebagai Raja Masa Depan, dilantunkan oleh Putra Mahkota Sebin dengan tak kalah lantang dan penuh percaya diri.
Semua yang hadir dalam prosesi itu sampai merasa terhipnotis dengan suara lantang nan indah yang keluar dari sosok pemimpin yang mereka tunggu-tunggu selama ini.
Melanjutkan prosesi pemakaian jubah Raja, Putra Mahkota Sebin menatap Penasehat Yang dengan pandangan tajam. Menelaah sesuatu namun yang ia dapatkan adalah senyuman mematikan yang bisa ia rasakan, sedetik kemudian jubah itu telah tepasang begitu indah di tubuh proporsional sang Putra Mahkota.
"Selamat atas penobatan mu Baginda"
Bagai desisan ular, bisikan itu sukses membuat merinding tubuh Putra Mahkota Sebin yang masih berusaha untuk tetap tenang.
Selanjutnya adalah penyematan Mahkota tertinggi sebagai pemimpin Antella. Raja terdahulu berdiri tepat di hadapan penerusnya. Tersenyum penuh kebanggaan, terlihat begitu naif seakan tak mengetahui apapun.
Benarkah itu?
Dalam tangan nya yang mulai mengerut itu, Mahkota tertinggi siap di sematkan di kepala Putra Mahkota Sebin.
Namun dalam hitungan detik, suatu kekuatan tak terlihat menjatuhkan Mahkota itu bagai tersambsr kilatan, bersamaan dengan riuh ramai di luar Aula Besar Istana.
Kejadian yang sama kembali terulang!
Kekacauan mulai terjadi dan ketegangan pun semakin tercipta saat panah beracun tiba-tiba menancap sempurna di Jantung Raja terdahulu.
Putra Mahkota Sebin menjerit dalam diam, matanya membulat melihat Ayah nya mati seketika di depan matanya. Dengan gemetar Putra Mahkota Sebin melihat arah datangnya Panah beracun tersebut.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"K-kim Jaehan...." Desisan itu hanya mendapat seringai tak bersalah dari sang pemilik anak panah yang tengah bergelantung di bagian atas Altar.
Hal menyesakan itu tak luput membuat Putra Mahkota Sebin murka dan tentunya seluruh yang Pangeran dan Petinggi Kerajaan di dalam Aula Besar itu. Tak terkecuali Pangeran Yechan yang juga menatap tak Terima dengan apa yang dilakukan kekasihnya.
Namun ketegangan itu seketika buyar karena kedatangan salah satu Prajurit yang datang penuh darah. Meneriakan seruan persakitan dan mengabarkan apa yang terjadi di luar Istana.
Kericuhan di dalam semakin terjadi dengan berhamburnya para menteri pengecut yang bukannya melindungi para Pangeran, mereka malah berlari kesana kemari menyelamatkan diri sendiri.
Namun tak sedikit diantaranya yang langsung menjadi tameng untuk para penerus Kerajaan.
Saat Putra Mahkota Sebin bangkit dari posisi tersungkurnya akibat kilatan kekuatan Iblis Jaehan yang menjatuhkan Mahkota tadi.
Tubuh Putra Mahkota Sebin mengeras saat pedang tajam menghalau nya dan mengarah tepat di depan dada nya.
Matanya kembali memanas saat melihat pemilik pedang itu.
Dengan sigap pula Pangeran Yechan ikut mengangkat pedang tajamnya kearah seseorang yang menghadapkan pedang terkutuk kearah sang Putra Mahkota.
"Kalian semua Bajingan!"
"AAAAARRRHHH"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.