05. Zavier

10.3K 650 2
                                    

....................................................................

Tak terasa kini sudah 6 bulan sejak Zaya memasuki taman kanak-kanak. Hubungannya dengan Zavier pun semakin dekat, kelas mereka secara kebetulan bersebelahan hingga memudahkan mereka menemui satu sama lain. Zaya di kelas Matahari dan Zavier di kelas Bulan.

Bahkan terkadang Zaya membawa Zavier ke rumahnya. Ayah dan ibunya tentu menerima Zavier dengan ramah, tetapi tidak dengan Aaron. Kakaknya itu akan menatap Zavier tidak suka, Aaron merasa jika Zavier sewaktu-waktu akan mengambil Zaya darinya.

Ada-ada saja. Ck ck ck

"Pelmisi, bisa panggilin Zaviel nda?" Pinta Zaya pada teman sekelas Zavier.

"Ote, unggu bental ya."

Setelah menunggu sekitar 2 menit, kini dapat ia lihat Zavier yang berjalan menghampirinya dengan tas kecil berisi bekal ditangannya. Mereka memang biasa makan bersama ketika jam istirahat tiba.

"Maaf ya, aku lama ya?" Ujar Zavier meminta maaf.

"Nda kok, nda lama. Yok! langsung ke pos satpam aja." Ajak Zaya.

Zaya dan Zavier memang sangat sering menghabiskan jam istirahat mereka di pos satpam. Karena Zaya sendiri sudah sangat akrab dengan pak satpam sekolahnya, karena sering mengajak mengobrol jika ia telat dijemput ayahnya.

"Selamat siang, pak satpam!" Sapa Zaya ceria. Diikuti Zavier yang hanya menyapa dengan senyuman.

"Siang Neng Zaya, dek Zavier. Mau makan siang disini?" Balas Rudi.

"Hehe, iya pak. Sepelti biasa." Cengir Zaya.

"Oh ya udah sini, duduk depan bapak. Kita makan sama-sama." Ujar Rudi menepikan beberapa barang di atas meja.

Zaya dan Zavier pun dengan cepat menaruh kotak bekal mereka di atas meja. Lalu mengambil tempat duduk dan memulai makan siang mereka.

"Istli bapak gimana kabalnya? Masih sakit?" Tanya Zaya setelah menyelesaikan makan siangnya.

Pasalnya pak Rudi sering menceritakan tentang istrinya yang sedang sakit. Jadi beberapa kali Zaya akan menanyakan untuk memastikan.

"Alhamdulillah baik neng minggu ini, sakitnya udah gak sering kambuh semenjak dek Zavier ngasih bapak obat buat istri bapak." jawab Rudi.

Zavier memang pernah meminta bantuan ayahnya  -Tyo Arsalan Jackhenry serta ibunya -Nachila Yasmin Jackhenry membantu Rudi mendapatkan obat. Orang tua Zavier sendiri memiliki profesi sebagai dokter dan sudah mempunyai rumah sakit sendiri.

"Wah bagus kalau gitu!" Ujar Zaya ikut senang mendengar ucapan pak Rudi.

"Ini berkat dek Zavier yang mau bantu bapak beli obatnya, bahkan bapak di kasih gratis sama orang tua dek Zavier." Ucap Rudi seraya menatap Zavier berterimakasih.

The end of everything | Transmigration AzaWhere stories live. Discover now