21. Tak Terduga

3.2K 281 8
                                    

................................................................

"Kantin yok!" Ajak Reiva setelah merapikan barang yang ada di atas mejanya.

"Ayo!" Balas Zaya beranjak dari bangkunya. Akhirnya setelah beberapa jam duduk mendegarkan guru menjelaskan, ia bisa menegakkan tubuhnya yang sudah pegal itu.

Reiva ikut beranjak bersama dengan gadis mungil itu, lalu saling menautkan tangan satu sama lain berjalan keluar kelas.

Zavier seperti biasa hanya mengikuti kedua gadis itu tanpa protes. Zaya pun tahu, tanpa mengajaknya pria itu akan langsung mengikuti ia dan Reiva pergi.

Selama perjalanan menuju kantin, keduanya saling berbagi cerita yang diakhiri dengan tawa ceria mereka. Tak jarang ada beberapa murid yang menyapa keduanya.

Ditengah perjalanan menuju kantin, mereka bertemu dengan Aaron yang berjalan berlawanan dengan mereka.

"Baru mau kakak samperin ke kelas." Ucap Aaron setelah dekat dengan ketiga adik kelasnya.

"Hehehe, adek lupa kalau kakak mau jemput." Cengir Zaya bergerak menggandeng lengan kiri sang kakak.

"Ya udah, ayo ke kantin." Ajak Aaron memutar tubuhnya kembali dan berjalan menuju kantin.

"Ih ikut!" Seru Reiva menggandeng lengan kiri Zaya.

Zaya dihimpit oleh Reiva dan Aaron dikedua sisinya. Sedangkan Zavier dengan tenang mengikuti ketiga manusia di depannya.

Sesampainya diambang pintu masuk kantin. Reiva dan Zaya bergerak cepat menghampiri meja teman-teman mereka yang lain, Aaron pun dengan pasrah mengikuti langkah kedua gadis itu.

"Buset, gak dimarahin kah pake dua meja sekaligus begini?" Tanya Zaya ketika sampai di meja yang lain.

"Gak papa elah, siapa juga yang mau marahin. Lagian kita kan bersembilan, mana cukup cuman satu meja." Balas Oky yang masih sibuk dengan handphone nya.

"Udah lah, ayo duduk sini." Reiva langsung menarik tubuh Zaya untuk duduk di sampingnya.

Zavier dengan cepat mengambil kursi disamping Zaya-nya sebelum orang lain duduk disana. Apa lagi saat melihat gerak gerik Eldra yang akan beranjak, tidak akan ia biarkan pria itu mengambil kesempatan.

Setelah semuanya kini telah berkumpul, mereka pun langsung memesan makanan dengan Oky, Aaron dan Jendra yang mengambil pesanan mereka semua.

Selesai makan, mereka tidak langsung beranjak dari sana. Kini mereka pun saling berbagi cerita seraya memakan cemilan sebagai teman obrolan mereka.

"Gokil sih kalian berempat menang semua, berarti nanti kalian bakal sibuk lagi dong." Ucap Oky menatap orang yang ia maksud.

"Ya gitu deh, mungkin tunggu dipanggil lagi." Balas Zaya mewakili Zavier, Eldra serta Jendra yang hanya diam.

"Bakal pisah lagi dong sama adek? Kakak masih gak rela tau dek, di tinggal sama kamu sampai berhari-hari." Ujar Aaron lesu.

"Ya elah bang, lebay amat lo." Oky mentap julid temannya ini.

"Tau tuh, kayak di tinggal setahun aja." Bara merotasikan matanya mendengar ucapan Aaron.

Yang lain pun hanya terkekeh kecil mendengar percakapan ketiga pemuda itu. Tiada hari tanpa pertikaian antara mereka.

The end of everything | Transmigration AzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang