Aletta mengerang saat kepalanya diserang pusing yang cukup kuat saat ia mencoba membuka kelopak matanya setelah tertidur semalam seperti orang mati.
"Argghh.." netranya melirik pada jam dinding di tembok di hadapannya setelah mencoba untuk duduk bersandar pada headboardranjang.
Kerutan di dahinya muncul saat menyadari jika kamar yang ia tempati sekarang bukanlah miliknya dan baru mengetahui saat pandangannya ia edarkan keseluruh sudut dan ternyata adalah kamar marcella.
Mendengar nama marcella muncul di kepalanya membuat gadis itu langsung ingat dengan apa yang terjadi semalam dan membuat kedua bola matanya melebar dengan sempurna.
"WHAT???"
"ANJING GUA TARUHAN SAMA SAMUEL SEMALEM??"
"Terus siapa yang menang anjir?gua ngga inget shit!"
Aletta kembali mengedarkan pandangannya mencoba mencari dimana keberadaan ponselnya. Kedua netra abunya menangkap tas putihnya yang tergeletak di meja belajar milik marcella.
Mulutnya kembali mengerang saat pusing itu kembali menguat saat ia mencoba berdiri dan berjalan menjangkau tasnya.
Satu pesan pertama ia baca dari marcella yang mengatakan jika gadis itu meninggalkan obat penghilang pengar di meja makan,ternyata temannya itu sudah tidak ada di apartemennya.
Satu pesan lagi dari theo yang mengiriminya sebuah foto dengan pesan tulisan jika foto itu adalah dirinya yang terkapar di sofa setelah mabok.
"Ah sial.." ---- "pasti gua kalah semalem nyampe kaya orang mati kaya gitu"
"Gagal anjing jadi pacar samuel ck!"
"It's okey gua masih bisa jadiin kekalahan ini kesempatan buat bikin samuel suka sama gua" bibirnya memyungging membentuk senyuman penuh kepercayaan diri seorang aletta.
Gadis gila seperti Aletta memang tidak pernah tidak yakin akan sesuatu yang akan dilakukannya. Begitu juga dengan kepetcayaan dirinya untuk membuat siapapun bertekuk lutut memuja dan menyukai dirinya sekalipun orang itu adalah seseorang yang tidak mudah disentuh seperti samuel.
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Setelah kemarin ia tidak muncul di kampus dan akhirnya hari ini ia bisa mencari keberadaan Samuel. Ia tidak akan menunggu sampai mereka bertemu secara tidak sengaja karena hal seperti itu pasti akan sangat kecil kemungkinannya.
Maka setelah ia mendapatkan info jika samuel memiliki jam kelas yang sama dengannya,aletta tidak membuang waktu untuk menemui lelaki itu di fakultas hukum.
Beberapa mahasiswa hukum yang melihat keberadaan seorang aletta di gedung fakultas mereka tentu membuat mereka bertanya-tanya. Pasalnya gadis itu tidak pernah menginjakkan kaki di gedung fakultas lain.
Mungkin pernah tapi saat baru menjadi seorang mahasiswi dengan alasan jika ia ingin melihat semua gedung fakultas di kampusnya.
Lalu bagaimana dengan kabar jika gadis itu hampir sudah pernah jalan dengan semua lelaki di setiap perwakilan fakultasnya?
