30

285 27 2
                                    


"Kakak gamau jalan kemana gitu,,gabosen dirumah terus ?"

Gita menatap Zio sejenak,lalu dia kembali fokus dengan gadget nya,Gita sudah satu minggu di jakarta,tandanya 3 hari lagi dia akan kembali ke singapore.
Bahkan Gita sama sekali tidak keluar rumah,dia hanya sibuk dengan Adelio.

Tapi mungkin hari ini dia akan pergi untuk beberapa saat,ada tempat yang akan di kunjungi.

"Kakak mau ke makam Chiko ,Zio mau nemenin ?"

Zio langsung mengangguk setuju.


Gita pov

Aku dan Zio memasuki area pemakaman umum untuk berziarah ke makam Chiko.
Aku mengabulkan salah satu isi surat yang ingin dia wujudkan untukku.

Aku berjalan lebih masuk,karena makam Chiko agak jauh dari pintu utama.
Aku berlutut di samping batu nisan Chiko.
Zio meninggalkan ku sendiri karena dia ingin bertemu Muthe,tidak masalah bagiku.

"Aku baru datang sekarang,udah lama ya ,bahkan sejak hari itu aku baru kesini untuk pertama kalinya"

Aku mengusap batu nisan bertuliskan nama Chiko.
Kisahku sudah lama usai,tapi surat yang ku baca selalu ku ingat kata kata di dalamnya.
Sampai dimana aku memutuskan kuliah di singapore,mencari alamat yang di tuliskan Chiko,bahkan penghuni rumah tersebut langsung mengenaliku begitu mudah.

"Kamu yang bahagia yah disana,aku udah temui orang yang kamu suruh,maaf ya semua impian kamu hancur karena aku yang tidak yakin kembali untuk kamu "

Air mataku menetes,sesak didada tak bisa ku tahan,Chiko,dia mencintaiku begitu dalam,dia berusaha sembuh tapi gagal saat tau aku sudah memiliki pasangan saat itu,Harniel.

Tapi aku harus menerima kenyataan,semua sudah sesuai pada jalannya,jika di putar ulang semua dari awal,aku justru memilih tidak jatuh cinta pada Chiko.

Aku meletakkan keningku di batu nisa Chiko,melepaskan sesak atas yang sudah berhasil ku lewati.

"Kalau kamu nangis,siapa yang hapus air mata kamu "

Aku sedikit terkejut,aku mendongak dan menerima sapu tangan dari laki laki di sebelah batu nisan Chiko.

"Chiko saya iri sama kamu,karena dia masih nangisin kamu,apa saya mati dia juga nangis terus ya "

Aku melempar sapu tangan itu kepada laki laki yang cukup lancang sampai hari ini.

"Mau ninggalin aku juga ?"

"Ya ga lah,ini aja aku datang masa aku tinggal "

Tian,dia pulang ke Indonesia seminggu setelah aku lebih dulu,karena dia ada ujian semester jadi tidak bisa ikut dengan ku,jadilah dia menyusul.

Saat kami berbagi pesan tadi pagi,aku sudah memberi tahu bahwa aku akan ke makam Chiko,jadi aku mengirim lokasi keberadaan ku saat dia sudah landing 1 jam yang lalu.

"Kamu sewa mobil ?"
Aku dan Tian sudah dalam perjalanan,dia sih  bilangnya mau jalan jalan,padahal baru sampai jakarta.

"Punya kakak ku,tadi suruh sopir yang antar "

"Kamu punya saudara di jakarta ?"
Aku benar benar tidak tau apa apa soal Tian,sejahat itu kah aku.

"Aku kan orang Indonesia asli,meski ganteng nya berlebihan "

Iya sih itu benar.

"Aku sama Chiko lebih ganteng siapa ?"

"Zio "

"Oke terimakasih infonya sayang "

Aku terkekeh dengan jawaban Tian,aku mengirim pesan pada Zio kalau aku mau jalan jalan ke mall,ternyata dia dan Muthe ada dirumah.
Jadi kangen Adelio.

KisahWhere stories live. Discover now