pasar malam

137 11 1
                                    

Zee sudah bersiap diri, malam ini dia dan dua temanya berencana main ke pasar malam untung saja dia sudah dapat izin dari orang tuanya.

Tapi setelah di ingat bukan mereka bertiga saja ada satu orang lagi yang maksa minta ikut, iya barun.

Cowok itu tadi sore terus merengek galak meminta agar ikut, dan liciknya dia mengadu kepada ibu Zee dan itulah sebenarnya alasan ibu mengijinkan Zee pergi main ke pasar malam entah apa yang ada di pikiran ibunya tapi entah lah.

Sebenarnya Zee masih sedikit kepikiran sama kejadian tadi sore saat barun mendekapnya, tapi Zee buru-buru menepis pikirannya, gitu doang dia gak boleh baper.

Barun kan sukanya sama Desy, temanya. Lagian barun mana suka sama cewek jelek kaya dia

Suara klakson motor membuyarkan pikiran Zee, di sedikit mengintip dari jendela kamarnya

Di depan rumah sudah ada barun di atas motor nya di lihat juga ada dua helm satu di pakainya dan satu berada di tangannya.

Entah kenapa rasanya Zee makin salah tingkah ia beberapa kali melihat dirinya dari cermin untuk melihat apakah di sudah cocok dengan penampilannya.

Tak mau lama-lama Zee langsung menghampiri barun yang sedang memainkan ponselnya.

Cowok itu mendongak setelah menyadari kehadiran Zee

"Udah?". Tanya nya pada Zee

"Udah bang".

"Nih pake helm nya". Barun memberikan satu helm miliknya

"Duh".

Keluh Zee yang sedari tadi kesulitan memasukan pengait helm, ada apa dengan dirinya kenapa segerogi ini.

Barun yang sadar mengambil alih aktifitas Zee, dan membantu mengaitkan helm di kepala gadis itu.

Zee Sampai tahan nafas saat wajah barun tepat di depan wajahnya, barun juga sempat melirik nya membuat Zee terus-terusan mencoba mengalihkan pandangan ke sembarang arah.

"Khm, orang pacaran mah beda ya helm aja di pakein ". Goda farsa yang baru datang dengan motornya sepulang kuliah

"Apasi bang". Kesal Zee

kenapa makhluk satu ini selalu datang di situasi yang tidak tepat, Zee juga sempat melirik barun di sedikit terkejut, dia juga tidak menyangkal perkataan abangnya tapi sekarang di kembali berekspresi biasa aja.

"Gwe pamit dulu bang". barun yang berpamitan kepada farsa

Zee sebenarnya agak kaget mendengar Barun memanggil farsa dengan embel 'bang'  karena dia tau cowok itu seumuran dengan abangnya

"Iya brow, havfun". Cengir farsa mencoba menggoda adiknya lagi , dan sekarang Zee sudah musuh-misuh

"Ayo naik". Perintah barun kepada Zee

"Eh iya bang".

________

Zee hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal melihat ekspresi dua temanya yang terlihat meminta penjelasan darinya setelah melihat Zee tidak datang sendirian tapi bersama barun.

"Gwe yang minta buat ikut sama dia". Seolah barun mengerti ekspresi dua sejoli ini

"Gwe teraktir kalian sepuasnya".lanjut cowok itu

Zee dan kedua temanya sumringah kapan lagi ada yang meneraktir, sepuasnya lagi.

"Lo gak salah bawa patnerr zee". Desy kesenangan sambil bertos ria bersama api yang mengangguk sama senangnya.

"Gwe mau main kora-kora, Lo ga bisa kan naik kaya gituan kan? gwe naik sama api aja ya". Ucap Desy yang langsung berlari di susul api menuju wahana yang di penuhi oleh teriak-teriakan orang yang menaikinya.

THE DUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang