20. CINTA, SAYANG DAN RAHASIA

4.1K 357 4.2K
                                    

Hi selamat datang dan selamat membaca part ini semoga suka ya! 💌

Sebelum membaca ayo vote terlebih dulu dan tinggalkan komentar kalian untuk part ini🧁

Baca part sebelumnya dulu yuk kalau kalian lupa sama alurnya

Untuk dapetin notif aku update follow wattpad aku dulu ya! <3

Pelan-pelan ya bacanya! Jangan ada yang kelewat entah itu narasi atau pun dialognya karena part ini cukup penting, oke?

⋆୨♡୧⋆

20. Cinta, Sayang dan Rahasia.

Starla pernah pernah mendengar katanya rumah adalah tempat terbaik untuk pulang? Tempat melepas lelah dari segala kepenatan di luar. Tapi, yang Starla rasakan sedari dulu adalah rumah miliknya terlalu berisik, banyak tekanan, suara bernada tinggi yang selalu Starla takutkan setiap malam.

Starla sedari dulu membayangkan di rumah ada yang mengkhawatirkan dirinya ketika dirinya pulang larut malam, atau melihat di atas meja ada banyak masakan Mamanya. Starla ingat dulu sewaktu kecil Mamanya pulang sehabis bekerja, lalu Starla yang saat itu dalam keadaan tidak ingin makan apapun walaupun sudah beberapa kali di bujuk oleh Mbak yang bekerja di rumahnya, Mamanya tanpa mengenal rasa lelah membuatkannya hati ayam balado kesukaannya, walaupun hanya samar antara dirinya pernah merasakan masakan Mamanya atau hanya ilusi semata.

Starla bahkan merutuki dirinya sendiri mengapa bayangan rasa kecil dirinya tidak pernah terekam sampai besar.

Langkah kaki Starla berhenti tepat di depan pagar rumahnya — ralat rumah Papahnya ketika dirinya melihat dua mobil yang sedang terparkir di garasi. Kaki Starla mundur satu langkah lalu kepalanya menoleh ke belakang takut abangnya itu benar - benar mengikutinya sampai rumah, walaupun sebelumnya Starla memohon kepada abangnya itu untuk menurunkan di depan komplek takut ketahuan Papa atau Mamanya mengingat kedua orang tua nya itu bersikeras memisahkan dirinya dengan Nathan.

Starla berjalan masuk lalu berhenti di depan pintu. "Sidang akhirnya besok, aku harap kamu dateng Mas, dan setelah itu aku mau semuanya benar-benar selesai."

Starla berhenti ingin mendengarkan lebih banyak tetapi suara Mama dan Papanya semakin samar-samar di telinganya.

"Ya."

"Kita udah sepakat kamu bawa Starla dan aku bawa Nathan. Tolong kamu perhatiin anak kamu. Berapa kali aku bilang kalau aku mau perbaikin hubungan aku dengan Nathan? Dan kamu juga enggak tahu 'kan berapa kali Starla dateng nemuin Nathan dan ngehancurin semuanya. Setiap kali aku mau coba perbaikin semuanya dengan Nathan, Starla selalu datang dan Nathan berkali-kali bilang sama aku kalau dia mau tinggal dengan Starla dan ninggalin aku disana sendirian," Mama Starla terlihat memijat pelipisnya pusing.

"Mereka berdua memang enggak bisa di pisah, Anggi. Kalau kamu masih keras kepala memisahkan mereka berdua kamu saja yang bilang sama Starla. Saya sibuk," balas Papa Starla.

Anggi melemparkan dokumen sidang ke atas meja. "Aku muak denger kamu ngomong sibuk, sibuk terus. Kesibukkan kamu enggak jauh-jauh dari mencari anak itu 'kan? Dari dulu kamu selalu enggak pernah perhatian sama anak kamu. Sampai kapan kamu berubah, Mas? Bertahun - tahun kamu cari anak selingkuhan kamu itu, entah dia masih hidup atau enggak. Ini yang bikin aku enggak tahan hidup lebih lama sama kamu."

"Maksud kamu ngomong kayak gitu apa? Kamu bilang mati?"

"IYA! Salah dari omongan aku? Kamu udah khianatin aku, dan sampai sekarang kamu enggak ada rasa penyesalan dalam hidup kamu setelah aku minta pisah sama kamu?"

BENUASTARLAWhere stories live. Discover now