Selama beberapa hari di Jepang, Jhonatan banyak menemukan fakta tentang Christy, tentang alasan Christy memilih Jepang dan tentang status Christy sebagai adik kandung dari Adzean sang sahabat. Sunggu fakta yang tidak kecil, akan tetapi membuatnya bahagia. Karena menghetahui jika sahabatnya, Adzean masih memiliki anggota keluarga pasca sebuah tragedi masa lalu yang sedikit ia tahu ceritanya. Namun, sayangnya Christy tidak mendengarkan saranya untuk segera mengaku pada Adzean, karena takut akan mendapat penolakan dari Adzean.
Bukan Jhonatan namanya, jika ia tidak bisa menyakinkan lawan bicaranya, meski itu sedikit membuat suasana antara ia dengan Christy sedikit dingin dan renggang. Dan pagi ini, ia kembali membujuk Christy untuk mengakatan fakta itu pada Adzean karena Adzean juga berada di rumah Christy bersama Marsha sejak kemarin, sejak Adzean dan Marsha tiba di Jepang. Karena Christy menawarkan diri agar tidak menyewa hotel.
"Ayo ,bilang aja. Kalau kamu nggak bilang Zean juga nggak bakalan tahu. Bahkan sampai kalian tua ,"ucap Jhonatan.
Christy menarik nafas dalam, kemudian menghelanya perlahan. "Nggak bisa kak, Kak Zean itu lupa ingatan. Dia nggak akan percaya gitu aja, "ucapnya.
Jhonatan berdecak kecil. "Kamu belum coba, "ucapnya.
Dan siapa sangka, obrolan Jhonatan dan Christy itu terdengar oleh Adzean yang akan pergi ke dapur. Karena ruang tamu rumah yang Christy tempat selama di Jepang tidaklah besar dan hanya bersekat kayu, layaknya rumah Jepang model lama pada umumnya. Adzean yang semakin penasaran pun, akhrinya menghampiri dan itu membuat Jhonatan dan Christy menatapnya gugup.
"Ada yang bisa jelasin maksud dari obrolan kalian tadi ?" tanya Adzean, menatap Christy dan Jhonatan.
Diam, Jhonatan dan Christy justru sama sama terdiam. Bahkan untuk menatap Adzean pun keduanya tidak berani hingga akhirnya membuat Adzean membentak keduanya.
Keributan diruang tamu tentu saja membuat Marsha yang masih berada dikamar segera keluar. Namun, ia hanya berdiri diambang pintu dan sama sekali tidak mendekat sekedar untuk menenangkan sang suami. Marsha melakukan itu juga dengan sebab, ia ingin suaminya segera mengetahui fakta ini meski sulit di terima karena Adzean juga mengalami hilanga ingatan permanen pasca tragedi masa lalu yang pernah sang kakek ceritakan.
Brugh...Adzean tiba tiba menjatuhkan kedua lututnya, meremas kuat rambutnya dan rasa nyeri dikepala yang tiba tiba ia sarakan saat siluet anak kecil yang selalu datang di mimpinya terlintas dalam bayanganya.
Srek...Jhonatan terlebih dulu meraih kedua bahu Adzean saat Marsha akan menghampiri Adzean.
"Dengerin gue, Lo masih punya keluarga ,lo nggak sendiri. Dan dia, "Jhonatan menujuk Christy dengan tegas. "Dia adik lo, dia Angel Anggara ...,"ucapnya.
Adzean menggeleng, bukan karena menolak ucapan Jhonatan akan tetapi ia sama sekali tidak mengingat itu. "Lo harus inget Zean, lo harus inget lo punya adik, Dia butuh lo...,"ucap Jhonatan padanya dengan nada tegas.
Adzean kembali menggeleng. "Gue ...gue nggak inget ,"ucapnya, memukul mukul kepalanya.
"Nggak Zean, lo harus inget ..lo harus inget ,setidaknya lo harus inget tentang Angel ,"ucap Jhonatan.
Adzean yang berusaha untuk mengingat , justru semua bayangan tragedi masa lalu yang tragis itu semakin memenuhi kepalanya dan membuat rasa nyeri dikepalanya semakin menjadi.
Srek...Jhonatan meraih tumpukan buku diatas meja yang Christy gunakan untuk menyimpan hasil tes DNA, ia tahu di buku itu karena sebelumnya ia tidak sengaja menjatuhkan buku itu dan menemukan hasil itu.
"Lo lihat ini, lo baca ini...,"Jhonatan menarik tangan Adzean setelah menemukan hasil tes DNA Christy. "Lo baca Zean, Christy adik lo...,"ucapnya.
Melihat Adzean yang meraung kesakitan, tentu saja membuat Marsha tidak tega dan ia pun akhirnya membentak Jhonatan untuk berhenti memaksa sang suami mengingat ingatan yang hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You
FanfictionDemi menunjukan bukti baktinya kepada sang Kakek. Marsha Lenathan Wijaya dengan terpaksa menikah dengan Adzean Anggara seorang Dokter muda yang tiba tiba di jodohkan denganya hanya karena menolong sang Kakek dari sebuah insiden di restoran. Akankah...