(Halilintar)

402 13 5
                                    

(Miss?)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[Aku merindukan seseorang yang selalu menemaniku setiap waktu, tapi ntah kenapa saat itu...]

[-aku sedikit kacau, diriku melupakan sesuatu tapi di sisi lain dirimu merindukannya]
.
.
.

'Hali, kamu kenapa?'

"Aku rindu dengan seseorang"

'siapa?'

"Tidak tau-"

Anak laki laki itu menghela nafas panjang mendengar jawaban Halilintar, lalu ia tersenyum lembut ke arahnya.

'Hali?-'

"Ada apa?"

'kamu rindu aku ya?'


=========================

      "Hey, Halilintar kamu ingat aku ga?, oh tunggu dulu kamu pasti ingat!!... Hey Hali kamu-"

    "Halii"

    "Haaliiii"

     "WOI"

     "AKHH!"

     Pria bermata Ruby itu terbangun dengan tidak elitnya, ia terdiam sejenak, kesadarannya belum sepenuh terkumpul. Halilintar menatap teman sekamarnya, mata rubynya itu saling bertemu dengan mata yang berwarna emas.

     "Ish! Gempa! Kenapa sih?!" Pekik anak laki laki itu memarahi teman sekamarnya itu.

     Gempa menatap datar ke arah anak laki laki itu, "hey Halilintar kau taukan hari ini sekolah? Udah jam berapa coba?".

     Anak bernama Halilintar itu menoleh ke arah jam, dan tersentak. "YEEE! DARI TADI DONG" pekiknya, Halipun meloncat dari kasurnya dan segera memasuki kamar mandi.

     Gempa hanya menggeleng geleng kan kepalanya, dan melihat ke arah kasur yang kosong tanpa ia sadari dirinya menyebut salah satu nama, "Taufan"

     Ia merasakan Dejavu yang cukup menyakitkan...

     "Ish! Bangunlah!"

     "Huhh" anak laki laki bernama Taufan itu menepis tangan Gempa.

     Gempapun menyiramkan air kepadanya, hingga Taufan terbangun dari mimpinya, bukannya merasa berdosa ia malah menunjukan cengiran usilnya.

     Sang empu yang tersiram air itu menatap sinis ke arahnya dan tersenyum jahil.

    "Wah ga bisa di biarkan juga ini mah-"

    Perasaan itu terus mengusiknya, dan semakin hari ia merasakan hal yang tidak mengenakkan untuk hari ini, Gempa menatap ke arah kamar mandi yang sedang di pakai oleh Halilintar, dirinya menghela nafas cukup panjang lalu ia duduk di kursi sembari mengerjakan tugas sebentar.

-oneshoot (element)Where stories live. Discover now