(Solar)

199 16 2
                                    

(Rest)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Request
(Solar)

'aku ingin beristirahat sejenak'

'aku lelah belajar terus menerus'

'melihat kakak kakakku bermain dan bersenang senang, Solar iri'

'sedangkan aku solar cuman belajar'

'seandainya ayahku bisa menyuruhku istirahat'

'tapi ntah kenapa apa yang di pikirannya, penyesalan?'

'ia menyuruhku istirahat!'

===========================

       "Solar!!, apa apa ini? Kok Nilaimu menurun?!!"

      Anak kecil bermata perak itu ketakutan mendengar suara ayahnya yang tiba tiba membuka paksa pintu kamarnya. "Ma-maaf-"

      Ayahnya yang memegang kertas ulangan hariannya itu langsung merobek dan melemparkannya ke arah Solar. "Aku tidak mau tahu! Kau harus mendapat nilai 100! Bukan 90!!"

     Solar yang saat itu sedang memegang buku dan duduk di kursi tampak sedikit lelah melihat orang tua di depannya ini selalu menuntut dirinya agar selalu mendapatkan nilai yang sempuran.

     Boboiboy Solar anak bungsu dari keluarga Amato ia memiliki kecerdasan yang di atas rata rata anak pada umumnya sejak kecil ia selalu mendapatkan penghargaan, piagam maupun piala dari usahanya itu tidak lupa dengan hasil tuntutan keras orang tuanya.

     "Maaf pah, nanti Solar berusaha lagi-"

     "Kamu bodoh kah?!, Ayah tidak pernah melihat kamu berusaha?! Aku selalu melihatmu bermain handphone!"

     "Ta-tapi Pah, Solar juga butuh istirahat sejena-"

     "Tidak ada tapi tapi!!, kali ini Handphonemu Ayah Sita!, jangan pernah memintanya kembali! Dan juga kau harus bimbel! Ingat itu"

     Ayahnyapun menutup pintu kamar Solar dengan kencang, sedangkan anak itu termenung dengan tatapan kosong, 'aku lelah'

     Saudaranya tentu mendengar suara ayahnya dari atas yang sedang memarahi adik bungsunya itu, mereka sangat kasian dengan Solar yang selalu saja di tuntut sempurna oleh ayah mereka sendiri.

     Tengah malam jam menunjukan pukul 23:16 Solar masih ada duduk di meja belajarnya sambil menatapi buku, tangan terus menulis rumus rumus bersama segelas kopi di mejanya yang menemaninya belajar. Kondisinya memang sedang tidak sehat di kala itu karena selepas Bimbel ia berlari berhujan hujan.

     "Huh-" ringgis anak bermata silver itu meratapi soal Soal di bukunya.

     Tidak lama kemudian Kakak tertua dari 7 bersaudara itu mengetuk pintu kamar Solar. "Solar belum tidur?" Tanya nya.

     "Be-belum" jawabannya, dan Kakaknya itu membuka pintu kamar sang adik, ia melihat ke arah Solar yang sudah pucat.

    "Solar istirahatlah" perintah kakaknya itu.

-oneshoot (element)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang