(Halilintar)

221 18 1
                                    

(Good brother?)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(Halilintar)

Sesusah itu kah kali menganggap diriku kakak kalian?

Maaf ya

Aku Kakak yang buruk untuk kalian

========================

      "Halilintar!!!"

      Anak laki laki bermata Ruby itu tersentak dari tidurnya, ia bangun dengan keadaan basah kuyup ya dirinya di siram oleh Ayahnya dengan air.

     "Sejak kapan aku mengajarimu untuk bermalas malasan?!" Tanya Ayahnya, ia berteriak sedangkan Hali dia sudah biasa.

     "Bersiap lah, antarkan adik adikmu bersekolah!" Pria dewasa itupun meninggalkan dirinya sendiri di kamar, Anak laki laki bernama Halilintar itu mendengus kesal.

     'bisa tidak kalau membangunkan orang jangan menyiram dengan air?!'

     jam menunjukan pukul 06:24, Hali bersama dengan keenam adiknya bersiap untuk pergi sedangkan Ayahnya? Ya ia sudah berangkat bekerja dari pukul 05:54.

     Keenam adiknya menyalamkan bunda yang berada di depan pintu, Sedangkan sebagai kakak sulungnya ia hanya bisa melihat mereka. Mereka di berikan bekal dan air minum ia tidak sama sekali.

     Semua adiknya sudah memasuki kedalam mobil, Hali hendak ingin masuk ia di panggil oleh bundanya, dia menoleh ke arahnya.

    "Hali, jangan jaga adik adikmu jangan sampai mereka berbuat masalah, kalau sampai terjadi, Kau tau hukumannya kan?" Ya perkataan bundanya sangat berbeda dengan semua adiknya, lemah lembut seperti ibu ibu pada umumnya berbeda dengan bundanya pilih kasih.

     Halilintar hanya menatap datar ke arah Bundanya, dan berjalan menuju ke mobil. Sepanjang perjalanan adik adiknya mengobrol dan bercanda ia canggung untuk mengikutinya.

      Sesampai di sekolah, seluruh pengisi mobil itu keluar meninggalkan Halilintar.

    Sepanjang jalan banyak sekali yang menyapa keluarga mereka, tentu saja keluarganya adalah orang kaya dan termasuk pemilik sekolah itu.

     Tapi adiknya yang bernama Blaze selalu saja berbuat semena mena hingga membully orang orang yang terpandang rendah, ketika ia masuk ke ruang BK yang di marahi bukanlah Blaze tapi kakak sulungnya itu, hingga nilai atau poin selalu berkurang.

     Tidak hanya itu juga, di rumah pun ia tetap mendapatkan hukumannya, ia benar benar kakak yang buruk. Dan itulah pandangan orang orang di sekitarnya.

    "Blaze jangan buat ulah ya" nasehat kakaknya itu.

     Ya Blaze menatap sinis ke arah Halilintar, "bukan urusanmu, pergi lah kau" usirnya.

    Hali mengusap kasar mukanya, "menyebalkan!" Kesalnya.

    Di kala jam pelajaran di mulai guru pun datang ke setiap kelas masing masing, di kelas Halilintar ternyata gurunya tidak masuk di karenakan sakit dan seisi kelas pun ribut hingga menganggu kelas yang lainnya, guru dan murid kelas sebelah terasa terganggu dan berjalan menuju ke kelasnya.

-oneshoot (element)Where stories live. Discover now