new neighbor

774 82 6
                                    


Renjun duduk termenung di sofa ruang televisinya. Ia hanya menatap pantulan dirinya dari televisi yang tidak menyala.

"Aku tidak bisa membiarkan seseorang mati, jadi nikmatilah menjadi setengah vampir. Namun ingat! Banyak perubahan yang akan terjadi pada tubuhmu dan juga sifatmu tanpa kau sadari, kau juga harus bisa mengendalikan hasrat vampirmu, jangan sampai kau di ketahui oleh manusia atau kau akan benar benar mati. Aku akan memberikan stock darah padamu, temui aku saat hari minggu di taman dekat apartemenmu"

"Rasanya tidak mungkin! namun semua perubahan dari diriku menjelaskan semuanya"gumam Renjun saat melihat warna dan tampilan rambutnya yang sekarang. Ia bahkan memiliki gigi taring kecil yang mungkin akan memanjang jika hasrat vampirnya keluar

Halis Renjun terangkat satu, "Kenapa gigiku malah terlihat seperti gigi anak kucing?"

'meow'

Renjun menggelengkan kepalanya. Membayangkan bagaimana jika ia menjadi siluman kucing, lebih baik menjadi vampir, setidaknya tidak ada banyak perubahan penampilan yang terjadi pada tubuhnya.

"Hh aku setengah vampir, dan aku setengah hati menerima semua yang terjadi sekarang" frustasinya sembari mengacak acak rambut

tok tok tok

Suara pintu apartemennya yang di ketuk pun menghentikan aksi Renjun pada rambutnya. Dengan jalan menghentak dan wajah kesal ia membuka pintu, membuat seorang pria yang tadi mengetuk pintunya terkejut melihat penampilan rambut berwarna abu itu mencuat kemana mana.

"H-- halo?"

Renjun mengejapkan matanya, ia tak mengenali pria di depannya ini.

"Aku tetangga baru di samping apartemenmu, em aku hendak memberimu ini"ucap pria itu sembari menyodorkan sebuah bingkisan

Renjun menunduk, menatap bingkisan yang ternyata berisi sebuah strawberry. Jiwa lain memintanya untuk menolak dan kembali merenung di kamar, namun ia masih memiliki jiwa tak enakan. Maka dengan itu, Renjun pun menerima bingkisan itu dengan senyuman canggung.

"Terimakasih, k-- kau ingin mampir?"tanya Renjun

Pria itu menatap Renjun tak enak, "Apa boleh?"

"Tentu saja, aku sendirian"

Renjun mempersilahkan pria itu masuk lalu segera menutup pintu apartemennya. Ia pun hendak ke dapur untuk membuat kopi untuknya dan pria itu.

Renjun mencari sebungkus kopi, namun tak ada yang lain selain sekotak susu strawberry kesukannya. Wajahnya terlihat mengrenyit, "Kenapa aku menyukai susu strawberry ini?"

Sementara itu, Si pria yang merupakan tetangga baru Renjun itu hanya melihat lihat dekorasi apartemen tetangganya. Terlihat sangat lucu sebab banyak sekali boneka yang terselip, dan juga foto foto si pemilik rumah yang terlihat menggemaskan. Namun ia meragukan semua foto foto itu dengan Renjun yang baru saja ia temui, nampak sangat berbeda.

"Mungkin dia mencoba gaya baru?"

"Apa kau menunggu lama?"

Pertanyaan itu membuat si pria menoleh, ia mendapati Renjun yang meletakan segelas susu strawberry lalu duduk di sofa single tepat di sampingnya.

"Ah terimakasih"

"Maaf aku hanya memiliki susu itu, stock kopi di dapurku habis"ucap Renjun tersenyum kikuk, ia berbohong

Si pria mengangguk pelan, namun ia teringat sesuatu dan menoleh pada Renjun yang bingung melihatnya.

"Kita belum berkenalan"ucap si pria

Weird Nerd . norenOù les histoires vivent. Découvrez maintenant