Setelah kejadian dimana Renjun akan di habisi dengan banyak pukulan, tendangan bahkan sayatan di tubuhnya oleh murid berpengaruh di sekolah. Pria kecil yang selalu menggunakan kacamata bulat dengan rambut tertata rapi itu kini berubah. Tak ada Renju...
Renjun duduk di kamarnya tanpa melakukan apapun. Ia hanya diam, memikirkan pembicaraannya dengan pria populer di sekolahnya. Renjun benar benar bingung kenapa pria itu bisa mengetahui identitasnya sekarang, ia tak pernah berperilaku aneh selain hanya diam di sekolah.
Oh, atau mungkin tentang baunya? Bagaimana pria itu tau bahwa ia adalah vampir hanya dari baunya saja? Orang biasa tidak akan pernah tau, kecuali... orang itu sama sepertinya.
"Tidak mungkin orang seperti pria itu... akh!! sudah lah jangan di fikirkan"ucap Renjun sembari mengacak acak rambutnya
Ia menoleh pada jam, melihat jarum jam pendek itu menunjuk ke arah 10. Sudah pukul 10 malam namun Renjun sama sekali tidak mengantuk, ia turun dari kasur lalu berjalan keluar dari kamar. Renjun mengambil beberapa snack dari lemari penyimpanan makanannya lalu duduk di kursi mini bar miliknya.
Renjun menggeleng, sebenarnya ia benar benar muak dengan semua koleksi serba pink di rumahnya ini, namun ia terlalu malas untuk merombak semuanya. Ia membuka salah satu snack lalu mekannya, Renjun terdiam cukup lama merasakan rasa hambar pada makanan yg ia kunyah. Tak mau peduli, ia pun tetap melajutkan hingga ke snack terakhir.
"Hh besok hari minggu ya"gumamnya sembari mengingat perkataan Jisung, seseorang yang mengubahkan seperti sekarang, ah atau sosok makhluk?
Malam itu pun Renjun menghabiskan waktunya dengan memikirkan sesuatu yang terlintas di otaknya atau sekedar menatap layar handphone yang menampilkan film kartun dengan badak berwarna putih.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
WEIRD NERD
Pagi itu Renjun terkejut saat mendengar suara ketukan pintu yang sangat keras dari luar pontu apartemen miliknya, ia dengan kasar menggaruk rambutnya karena sadar sedari tadi ia hanya melamun hingga terlihat seperti seorang yang tengah tertidur.
Dengan malas Renjun beranjak untuk membuka pintu apartemennya, seseorang yang berada di luar apartemennya itu membuat ia naik darah, sudah jelas jelas ada bell di samping pintu, namun tetap saja pria itu menggedor gedor pintu dengan kunci password itu.
"RENJU-- eh hai Renjuniee"ucap seseorang setelah Renjun membuka pintu
Melihat orang itu, Renjun merasa benar benar ingin melempar pria itu ke kolam ikan. Lagi lagi Lee Jeno, pria yang mengganggunya dari kemarin.
"Kau menyebalkan!"seru Renjun lalu berbalik kembali masuk ke dalam
Melihat sang empunya apartemen kembali masuk tanpa menutup pintu, Jeno pun tersenyum lalu segera masuk dan menutup pintu itu. Jeno mengikuti Renjun hingga sampai di sofa, keduanya duduk bersampingan dengan Jeno yang menenteng sesuatu.
"Ada apa kau kemari?"tanya Renjun sambil menelisik pria bongsor itu dari atas sampai bawah
Jeno tersenyum lima jari lalu mengacungkan kresek yang ia bawa, "Aku membawakanmu sarapan"