Jeno sedari pagi terus saja mengekori Renjun kemanapun pria kecil itu pergi. Bahkan ia benar benar meminta kepada kepala sekolah untuk masuk ke kelas yang sama dengan kelas Renjun. Renjun pun hanya mampu menghela nafas karena sudah berapa kali ia memberi tau pria dengan eyes smile itu bahwa jangan mengikutinya namun Jeno tidak mau.
"Kenapa kau terus mengikutiku sih?"seru Renjun kesal
"Aku tidak memiliki teman, jadi lebih baik bersamamu"
"Kau bisa mencari banyak teman, saat perkenalan tadi banyak yang menatapmu penuh minat"
"Aku tidak mau, aku mau bersamamu"seru Jeno keras kepala
Renjun menghela nafas lalu berjalan menuju taman belakang sekolah, dengan Jeno yang setia mengikutinya dari belakang.
"Kenapa kau kemari?"tanya Jeno saat melihat suasana taman yang sangat sepi
"Hanya ingin"
"Kau selalu kemari?"tanya Jeno sembari ikut duduk bersama Renjun di atas rerumputan, dibawa pohon rindang
"Tidak"
Jeno menoleh, menatap Renjun yang menutup matanya menikmati semilir angin yang sangat sejuk. Suasana disini sangat damai, namun sedikit menyeramkan. Jeno hanya sibuk menatap Renjun dengan senyuman tipis di bibirnya, dalam hati ia kagum pada paras Renjun yang sangat cantik meskipun gayanya tidak se feminim foto yang ia lihat kemarin.
"Ngomong ngomong aku melihat foto fotomu di apartemen kemarin, kau nampak berbeda dengan yang sekarang, kenapa kau nampak berbeda dari yang di foto?"ucap Jeno
Renjun membuka matanya, ia menatap Jeno sembari memikirkan alasan apa yang harus ia berikan sebab ia pun tak tau. Renjun tiba tiba saja tidak suka dengan tampilannya yang dulu, makannya ia mulai membeli pakaian dan barang yang tidak terlalu mencolok, sementara pakaian dan barang barang yang terlihat lucu miliknya itu ia taruh di sebuah kardus besar.
"Aku.. hanya ingin mencoba hal baru"jawab Renjun pada akhirnya
Jeno mengangguk maklum, meskipun sedikit mustahil seseorang bisa mengubah semua hal kesukannya hanya karena ingin mencoba hal baru.
"Hah! Disini kau rupanya!!"seru seseorang
Renjun dan Jeno kompak menoleh dan melihat seorang pria kecil tengah berkacak pinggang. Chenle mendekati Renjun, menatap pria cantik itu tajam.
"Kau masih bisa sekolah ternyata, aku kira malam itu akan menjadi akhir dari hidupmu"ucap Chenle mengejek
Renjun menatapnya sinis lalu tanpa peduli kembali menutup matanya, menghiraukan Chenle dan Jeno yang terheran dengan situasi ini.
"Hey! kau murid baru itu ya? kau tampan, kenapa bisa bersamanya?"
Jeno menatap Chenle dalam diam, "Bukan urusanmu"
"Dasar! Yakk Huang! perhatikan aku!!"
"Kau butuh perhatian? carilah pangeranmu itu"ucap Renjun tanpa mau membuka matanya
Chenle menatap Renjun kesal. Sebenarnya ia heran karena pria kecil yang lebih kecil darinya itu nampak sehat sehat saja, padahal malam itu Renjun tampak sekarat, bahkan orang normal yang memiliki riwayat keseleo pun tak akan sembuh dalam waktu satu hari, sementara malam itu ia pastikan tulang Renjun remuk.
"Kenapa kau tidak mati saja?!"seru Chenle sembari menghentakan kakinya
Jeno tentu saja terkejut mendengar hal itu, sementara Renjun hanya membuka matanya dan menatap Chenle malas.
"Kenapa kau ingin sekali aku mati?"tanya Renjun santai
"Karena aku tidak akan melihatmu mengganggu Jaemin lagi! dia milikku!!"
![](https://img.wattpad.com/cover/357925737-288-k281533.jpg)
YOU ARE READING
Weird Nerd . noren
VampireSetelah kejadian dimana Renjun akan di habisi dengan banyak pukulan, tendangan bahkan sayatan di tubuhnya oleh murid berpengaruh di sekolah. Pria kecil yang selalu menggunakan kacamata bulat dengan rambut tertata rapi itu kini berubah. Tak ada Renju...