Operasi Beruang Imut 2.0 - Bubu (The Real Twin)

439 60 100
                                    

"Adek mau bubu suapin?"

"Gak bubu, adek bisa makan sendiri."

Tara melirik cemas pada Jan Raka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tara melirik cemas pada Jan Raka. Sementara Jan Raka hanya menatap adiknya dalam. Bahkan Bayu tidak mau repot-repot mengangkat kepalanya dari layar handphone. Bayu makan dalam diam, sambil melihat handphonenya.

Hari ini adalah sarapan tersunyi mereka. Biasanya Bayu tidak bisa makan dengan tenang. Ada saja yang dibicarakan oleh mulutnya itu. Tapi hari ini Bayu diam total.

Sial, batin Bayu kemudian.

"Bu, adek mau disuapin," kata Bayu lagi, dia menarik bangkunya untuk duduk di dekat  Tara.

Melihat senyum bubunya, senyum Bayu juga otomatis hadir. Bayu tidak bisa melihat bubunya sedih.

Bayu kembali menunduk pada layar handphonenya setelah menerima suapan dari bubunya.




"Lagian ngepain sih dek? Sibuk banget," Tanya Jan Raka, matanya bergulir dari handphone ditangan Bayu.

Bayu hanya menggeleng, dan berdeham merengek "hm, gak ngapa-ngapain!"

"Jangan sampai abang ambil ya." kata Jan Raka lagi tegas.

Namun, Bayu cuma mendengus, "Theo," katanya singkat.

"Siniin, gak boleh ada handphone di meja makan." Kata Jan Raka lagi.

Jan sebetulnya tidak serius memarahi adiknya. Jan hanya mau Bayu kembali merengek, atau apapunlah, yang penting jangan diam.





"Abang ih!" Kata Bayu, dia mendekat ke arah bubunya, mengenggam handphonenya erat "bubu, abang tuh."

"Jan, jan," Tara mengusap kepala Bayu yang kini bersandar di bahunya, "adiknya jangan diledekin terus dong,"

Bayu terdiam, sebetulnya sedaritadi Bayu mengirimkan pesan pada Theo. Memintanya untuk diajak jalan atau live. Asalkan dia tidak perlu berada di rumah ini lama-lama. Setiap ucapan ayahnya masih membekas di ingatan Bayu.

"Flint, I need your help!" ketik Bara cepat, matanya masih menatap awas pada abangnya.

"nih aaa, lagi?" Tanya Tara lembut.

Bayu menggeleng, nafsu makannya hilang total, "sudah kenyang bu," katanya. 

"Adek mau ganti menu sarapannya aja?" Tanya Yaksa, dia ikut cemas pada perubahan sikap anaknya yang tiba-tiba.

Decitan kaki kursi yang beradu dengan lantai terdengar. Bayu berdiri dan mengantungi handphonenya di saku.

"Gak,"katanya menggeleng, "Adek siap-siap dulu."

"Bayu," Panggil Yaksa,"Sarapannya kan belum selesai.."





Bayu tidak peduli, dia berlari kecil menaiki anak tangga. Sementara itu Jan Raka buru-buru mengambil handphonenya dari saku celananya.

Bara Bayu Season 2Where stories live. Discover now