Am I Too Lost To Be Saved?

305 45 66
                                    

Seharusnya Bara dan rasa sakit adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharusnya Bara dan rasa sakit adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Dan seharusnya Bara tau itu. Apakah karena tinggal di Jayendra selama tiga tahun, membuat Bara lupa dengan rasa sakit. Lupa dengan bagaimana dia dibesarkan selama ini?

"Sshh..."

Bara menggigit telapak tangannya, berusaha meredam rasa sakit yang dia rasa. Bara menolak dibius. Dia ingin berteman lagi dengan rasa sakit.

Air matanya jatuh dari sudut mata, yang buru-buru dihapus oleh daddynya. Tapi Bara tetap bergeming. Entah mana yang lebih menyakitkan saat ini. Lengannya yang dijahit, karena tergores peluru atau rasa sakit di hatinya.







"Bisa selesaiin dengan cepet gak?!" Bara menyentak dokter di sebelahnya.

Bukan hanya dokter itu yang terkejut, tapi juga Jake, Malvin dan Jonathan yang ada disana. Tidak pernah, mereka mendengar Bara berlaku kasar pada seseorang.

Dengan tangan gemetar, dokter itu melanjutkan pekerjaannya. Terlebih saat Bara sudah mengambil pistol yang tergeletak di atas nakas di sampingnya. Padahal yang Bara lakukan pun hanya memainkan pistolnya, sesekali memutarkannya dengan pandangan yang kosong.

 Padahal yang Bara lakukan pun hanya memainkan pistolnya, sesekali memutarkannya dengan pandangan yang kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cling,

Bunyi gunting bedah yang berdenting dengan nampan stainless. Pertanda si dokter sudah selesai menjahit lengan Bara. Bara menurunkan lengan bajunya dengan segera.

"Pelan-pelan," 










Jake yang berdiri di hadapan Bara dengan tatapan membunuhnya, seketika mendengus. Dia menahan tawanya. Seumur hidup Jake, baru kali ini orang itu berkata lembut dengan Bara. Jujur saja, dia merasa muak.

Sesekali Jake melirik pada sahabatnya, Malvin. 

Sial, apakah Malvin tau?  Batinnya.

Jonathan seharusnya tidak perlu mengubah suaranya lagi, seperti hari-hari sebelumnya. Jake tau betul dia siapa. Tatapan mata Jake mengikuti juluran tangan Jonathan yang mengelus rambut Bara. 








Bara Bayu Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang