I'll Holding My Last Breath

251 32 93
                                    

"I know well what lies beyond my sleeping refuge
The nightmare I build my own world to escape"

.
.

Gerbang itu tidak terkunci, bahkan saat mobil Cedric mendekat. Pintu gerbang itu otomatis terbuka. Cedric membuka jendela mobilnya, rahangnya juga ikut terbuka.

"Tuan Flint," sapa seorang pengawal yang menghormat padanya.

Pengawal tingkat tinggi Erion yang setia memang tidak lebih dari jumlah jari tangan dan kaki. Berkat seleksi ketat dari sistem yang Malvin buat. Serta karena terlalu sering berada di dekat Erion, mau tidak mau Cedric hafal wajah-wajah mereka.

"Kau... pengawal Erion?" Tanya Cedric, saat pengawal itu mengangguk, Cedric segera memelankan suaranya, "gi-gimana kamu bisa disini? kau tau, kalau Malvin menegurmu, seharusnya kau intropeksi bukan mencari lowongan pekerjaan baru..."

"Pak Malvin yang memerintahkan, pak," jawab pengawal itu, "setengah dari kami, ditempatkan disini,"



Cedric hanya menepuk kepalanya, dia lupa kalau mulai siang tadi, Jayendra Company sudah resmi hilang dari muka bumi.

Cedric mengangkat tangannya, "Okay, aku mau bertemu dengan nyonya besar," ucap Cedric sebelum memijak gas mobilnya lagi, "nyonya besar itu juga berhak tau semuanya,"




Mobil Land Rover Cedric terparkir asal tepat di depan pintu. Cedric langsung merasakan langsung kebenaran cerita ayahnya mengenai Jayendra.

Dilihat dari megahnya mansion Jayendra, Jayendra bukanlah perusahaan yang bisa dipandang sebelah mata. Berbeda dengan The Dark Triad, yang memang menguasai perekonomian dunia. Jayendra bisa merangkak dari bawah, hingga memiliki setengah dari total kekayaan Erion.

Jika saja, keegoisan dan harta tidak membutakan Jayendra.





"Biar aku saja," ucap Jesse, dia dengan segera menyusul Cedric yang sudah berada di depan pintu, menghentikan Cedric yang mau menekan bel pintu rumahnya, "kau tau, biasanya para orang tua tidak menyukaimu,"

"Tapi orang tuamu menyukaiku," kata Cedric tidak terima.

"Mereka tidak waras," balas Jesse cepat.





Tok, tok,

Agak lama mereka berdua berdiri disana, sampai Jesse harus mengetuk pintu berkali-kali. Dan Cedric sudah menggoyang-goyangkan kakinya bosan.

Saat pintu itu terbuka, Jesse tersenyum manis.

"Now, I know, darimana Bara mendapatkan wajah cantiknya," gumam Cedric tidak berkedip, hingga Jesse harus menyubit perutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Now, I know, darimana Bara mendapatkan wajah cantiknya," gumam Cedric tidak berkedip, hingga Jesse harus menyubit perutnya.




"Kalian?" tanya Tara.

Jesse menjulurkan tangannya yang langsung disambut oleh Tara, "Oh kenalkan, saya Jesse dan.."

"Cedric," tebak Tara, dia tersenyum saat melihat kedua tamu asingnya membelalak tidak percaya, "Bara pernah menceritakan padaku, tentang kalian berdua, kalian juga hadir saat pernikahan Jake dan Tristan,"



Bara Bayu Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang