Chapter 4

89 10 1
                                    

"Jeo kamu ikut Papah"



"Jeo kamu ikut Papah"

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


Jeo yang sedang membaca buku di meja belajar nya pun seketika melirik sang Mamah yang baru masuk ke kamarnya dengan bingung "huh? Maksud Mamah?" Tanya nya

"Mamah sama Papah kamu mau pisah, Bang Haru ikut Mamah jadi kamu ikut Papah" Jelas sang Mamah masih dengan nada datarnya, tanpa menghampiri anaknya lebih dekat lagi

Jeo yang mendengarnya pun seketika berdiri dari tempat duduknya "Pisah? Kenapa tiba-tiba gini Mah? Sebenarnya apa yang terjadi waktu itu? Kasih tau aku Mah" tanya nya sambil meraih kedua tangan sang Mamah yang masih terdiam, tidak menjawab pertanyaan yang Jeo lontarkan

"Mah... Aku gapapa kalau kalian mau pisah, mungkin itu emang jalan yang terbaik buat kalian, supaya kalian bisa bahagia juga. Tapi... Boleh kan kalau Jeo juga ikut Mamah?" Pintanya dengan nada memelas dan tangan yang masih menggenggam tangan Lisa

Lisa yang mendengarnya pun menggelengkan kepalanya "Ga bisa. Kamu harus ikut Papah" setelah mengucapkan itu ia langsung pergi meninggalkan Jeo sendiri di dalam kamarnya

'Aku pengen ikut Mamah, gapapa Mamah lebih perhatian sama Haru, yang penting Mamah ga pernah pukul aku'



'Aku pengen ikut Mamah, gapapa Mamah lebih perhatian sama Haru, yang penting Mamah ga pernah pukul aku'

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


Meja makan. Saat ini keluarga Watanabe sedang berada di meja makan. Setelah menyelesaikan makan malamnya tadi, mereka tidak langsung pergi ke kamar masing-masing, melainkan berdiam diri dulu disana. Papah June baru saja pulang ke rumah setelah beberapa hari kemarin tidak pulang, dan ia bilang ada sesuatu yang harus disampaikan.

Jeo sebenarnya sudah menebak apa yang ingin Papah nya itu bicarakan, tapi ia tetap memilih diam. Suasana meja makan kali ini sangat lah hening, bahkan mungkin suasananya sangat menegangkan, karena sedari tadi Papah dan Mamah si kembar itu terus saja memberikan tatapan tajamnya satu sama lain, membuat si kembar hanya diam tidak berkutik.

"Papah sama Mamah mau cerai" setelah hening yang melanda, akhirnya June membuka suaranya membuat Haruto yang sedari tadi diam melotot tidak percaya, berbeda dengan Haruto, Jeongwoo malah terlihat biasa saja, tapi jika dilihat lebih jelas lagi anak itu seperti tengah gelisah, entahlah apa yang tengah dipikirkan anak itu

Luka || Park Jeongwoo ft. Watanabe HarutoOù les histoires vivent. Découvrez maintenant