Datang saat hujan

67 5 0
                                    

8 Bulan yang lalu...

Zeyu duduk di lorong rumah sakit dengan tatapan kosong ke depan. Dia sudah ingin menangis, namun dia tahan sekuat tenaga. Sekuat apapun seseorang, pasti akan menangis jika seseorang yang dia cintai pergi.

"Ma, maafin Zeyu," ucap zeyu diiringi isak tangisnya.

Hari itu adalah dimana ibu zeyu meninggal dunia karena sebuah kecelakaan yang berhasil merenggut nyawa ibunya begitu saja. Ibu zeyu korban tabrak lari. Tidak ada seorang pun yang menolong ibunya, sampai akhirnya ada seorang pria yang baru saja pulang dari pekerjaannya datang menolong ibu zeyu. Saat pria itu datang menolong, ibunya masih bernafas, namun saat dibawa ke UGD ibu zeyu sudah tidak bernafas lagi.

"Maafin zeyu ma.." ucapnya yang diiringi tangis yang semakin deras.

"Nak zeyu?" panggil seorang Dokter. zeyu mendongak dengan mata sembab. Dokter itu berjongkok dan menepuk pundak zeyu pelan, "Yang sabar, ya." ujar dokter itu menguatkan.

"Iya dok, makasih." ucap zeyu. Dokter itu berdiri kembali lalu meninggalkan zeyu yang masih terduduk di lantai rumah sakit.

"Ini pasien bunuh diri. Dia kehilangan banyak darah!" ucap perawat rumah sakit yang Buru-buru mendorong pasien masuk ke dalam salah satu bilik di UGD. Zeyu hanya menatap kejadian itu sekilas, yang dia lihat hanya seorang anak sekolah yang masih menggunakan seragam sekolahnya. Zeyu tidak melihat wajahnya karena tertutup oleh badan pegawai rumah sakit. Namun bukan itu yang ia pikirkan saat itu, yang ia pikirkan saat dia itu adalah ibunya

•••

"Woyy! Lagi ngapain lo diem mulu dari tadi?" mingrui menepuk pundak zeyu keras. zeyu hanya memutar bola matanya malas. "Kenapa sih lo suka banget liat keluar kelas apalagi waktu hujan?" tanya mingrui.

"Gakpapa." jawab zeyu yang masih terfokus pandangannya keluar kelas. Kelas zeyu itu ada di lantai pertama dan kebetulan zeyu duduk didekat jendela, jadi dia bisa memandang keluar kelas dengan bebas.

Pemandangan luar kelas yang langsung tertuju pada sebuah taman kecil dengan pohon besar ditengahnya, dilengkapi dengan bangku panjang yang membuat zeyu suka dengan pemandangan luar kelasnya itu.

"Kenapa ya cewek itu selalu dateng disetiap hujan dan duduk di kursi itu terus?" ucap zeyu sambil menunjuk ke kursi di taman itu. mingrui mengikuti arah yang ditunjuk zeyu.

"Mana?" tanya mingrui bingung.

"Tuh lagi di kursi taman," jawab zeyu santai.
Mingrui menatap menatap zeyu ngeri.

"Lo serius bisa liat hantu?" tanya mingrui. zeyu mengangguk. "Serius?" tanya mingrui lagi. zeyu hanya mengangguk. "Ah, merinding gua!" mingrui berlari keluar kelas. zeyu tersenyum melihat tingkah temannya itu. zeyu kembali menatap keluar kelas, menatap gadis yang sedang duduk membelakangi zeyu.

"Jadi dia hantu," ucap zeyu. Zeyu tidak hentinya menatap gadis itu, sampai akhirnya gadis itu berbalik dan tanpa sengaja mata mereka bertemu. zeyu langsung mengarahkan pandangannya ke arah lain.

"Please.. Jangan sampe dia tahu kalau gue bisa liat hantu!" Batin zeyu

Gadis itu kembali berbalik dan pergi meninggalkan taman sekolah. Zeyu menghembuskan napasnya lega. Zeyu paling tidak mau berurusan dengan hantu, apalagi hantu itu perempuan.

Akhh pasti merepotkan!

"Zeyu?" suara itu berhasil membuat zeyu merinding. zeyu menoleh, matanya langsung membulat. Dia kaget, kaget sekali.

Kenapa dia bisa ada di sini?

My Beautiful Ghost Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt