Dia sakit

22 4 0
                                    

Zeyu membuka matanya pelan. Ia menatap langit ruang yang ia tempati saat ini.

"Gege udah bangun?"

Zeyu menatap Zheysa yang ada di sampingnya, kemudian mengangguk.

"Gue dirumah sakit?" tanya zeyu. Zeyu bangun dari posisinya menjadi posisi duduk dengan bantuan zheysa.

"Iya, gege dirumah sakit. Aku khawatir banget sama keadaan gege" ucap zheysa dengan nada Khawatir. Memang dari wajah zheysa saja sudah terlihat bahwa zheysa mengkhawatirkan zeyu.

Zeyu tersenyum kecil lalu menggeleng pelan, "Gue gakpapa. Thanks udah khawatirin gue"

"Gara-gara aku gege jadi gini" ucap zheysa air matanya sudah menggenang di pelupuk matanya. Zeyu yang melihat itu sedikit kaget.

"Gue gakpapa, serius!" ucap zeyu sambil menepuk bahu zheysa pelan. Air mata zheysa sudah berjatuhan dipipinya, "udah jangan nangis, gue gak suka liat cewek nangis" ucapnya kembali, Zheysa tidak menjawab ia terus menangis. Zeyu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Serius deh gu-" ucapannya terpotong karena zheysa tiba-tiba memeluk tubuhnya secara tiba-tiba. Zeyu mematung ditempat.

"Makasih ge, makasih udah suka sama aku," ucap zheysa yang semakin mengeratkan pelukannya, bukannya membalas pelukan dari zheysa, Zeyu malah menepuk pundak zheysa pelan.

"Gue iklas kok suka sama lo" balas zeyu, ia melirik kearah pintu disana ada seseorang yang menatap mereka sedari tadi. "Mingrui?"Batin Zeyu. Mingrui hanya tersenyum melihat kedekatan mereka berdua, lalu seseorang masuk dengan nafas terengah-engah. Zeyu sedikit terkejut dengan kedatangan orang itu. Zheysa kemudian melepaskan pelukannya, menatap zeyu dalam dan memberikan senyuman manis pada zeyu. Zeyu yang sedang menatap kearah pintu jadi menatap zheysa kembali. "Kenapa?" tanya zeyu yang aneh dengan sikap zheysa saat ini.

"Gege mau gak jadi pacar aku?" Tanya zheysa yang tentu saja membuat zeyu kaget. Zeyu masih kaget dengan pertanyaan zheysa tadi, seharusnyakan gue yang nembak duluan? Pikirnya.

"Lo serius nembak gue?" tanya zeyu. Zheysa mengangguk cepat.

"Tapi seharus nya gu-"

"Dia pasti mau kali!" seru mingrui yang tiba-tiba menghampiri mereka berdua. Zeyu bergerutu dalam hatinya kesal.

"Ini si mingrui ngapain lagi ikut campur!"Batin zeyu.

"Iyakan zey?" ucap mingrui lagi yang kini berada disamping zeyu. Zeyu melotot kearah mingrui menandakan untuk menyuruh mingrui keluar. "Apa? Apa? katanya dia mau sa" serunya. Zeyu semakin melotot, sedangkan Zheysa tersenyum kegirangan.

"Udah. Lo sana keluar!" bentak zeyu, Mingrui hanya
senyum-senyum tidak jelas. Mingrui melangkah keluar ruangan, Zeyu melihat arah kemana mingrui pergi dan zeyu lupa, bahwa seseorang yang tadi masih berdiri disana, masih menatap nya dari sana. Orang itu tersenyum lalu melangkah keluar dan akhirnya menghilang.

Zeyu masih saja menatap keluar pintu, menatap seseorang yang sudah tidak terlihat lagi.

"Jadi gimana ge?" tanya zheysa memastikan. Zeyu tersadar dari lamunannya.

"Gue.."

•••

Meylieza duduk dikursi yang tersedia di lorong rumah sakit. la menundukan kepalanya dalam, menatap lantai rumah sakit yang bersih. Ia menepuk dadanya sendiri, hatinya terasa sakit. Sakit sekali.

My Beautiful Ghost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang