05

101 73 0
                                    

Teman adalah lukisan abstrak yang tercipta dari goresan hati, menciptakan keindahan yang tak tergambarkan dalam kebersamaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Teman adalah lukisan abstrak yang tercipta dari goresan hati, menciptakan keindahan yang tak tergambarkan dalam kebersamaan.

-AV-

***

Pak somat mengoreksi semua jawaban murid-murid nya dengan sangat teliti,pak somat sangat tau betul mana jawaban hasil contekan, sehingga jarang dari mereka mendapatkan nilai bagus kecuali alex.

Kini tinggal 3 buku lagi yang harus dikoreksi, pak somat terkejut saat melihat jawaban yang sangat melenceng dari pelajaran fisika.

"Punya siapa ini?"

menunjukkan buku yang bersampul barbie dan masih baru serta tidak tertulis nama dari pemiliknya.

Dengan ragu, Ethan mengangkat tangannya dan berbicara dengan terbata-bata, "itu milik sa-sa-saya pak."

semua teman sekelasnya tertawa, hingga alex cowok yang terkenal dingin pun ikut tersenyum akibat mendengar pengakuan dari Ethan sahabatnya, pemilik buku bersampul barbie itu.

"Hahah dibeliin bunda lo ya than? Bhahahah sampulnya barbie dong" Qinanty tertawa lepas.

tidak hanya itu sahabat-sahabatnya semua meledek Ethan.

Sungguh ia sekarang sangat malu, andai saja nggak kepepet ia nggak akan membelinya, karna ia dikejar waktu dan hanya ada satu buku yang tersisa jadi ia terpaksa membelinya.

Nathan yang tak lain adalah kembaran Ethan pun berbisik "Malu-maluin gue lu than"

"maluan mana dengan gue" ia tersenyum getir.

Rayyan sudah pasti tidak akan diam saja, ia menjadikan kelas semakin ramai

"barbie nya cantik, makanya Ethan beli biar semangat sekolahnya"

"wah wah wah, nggak nyangka gue bro" kata Aditya dengan memukul pelan pundaknya.

"Diem lo! , kasur lo aja motif hello kitty, mana warna pink lagi. Lagian kalau nggak terpaksa nggak akan gue beli tu buku".

Keadaan kelas semakin ramai, pak somat sangat pusing mendengarkan ucapan dari semua muridnya, hanya perkara buku saja menjadikan mereka saling meledek.

"sudah cukup!" kata pak somat.

ia pun lanjut berbicara serius pada Ethan.

"kenapa jawaban kamu "Ana laa adri" semua Ethan? kamu pikir ini pelajaran bahasa Arab?"

Semua teman kelasnya kembali dibuat tertawa karna jawaban dari Ethan.

dengan entengnya Ethan menjawab "lebih baik dijawab pak daripada tak ada jawaban, kan juga yang penting nggak nyontek pak".

Meysa tersindir dengan ucapan Ethan di akhir kalimatnya, ia khawatir pak somat mengetahui jika jawabanya itu hasil dari google.

"aduh, semoga aja gak ketahuan" batin meysa.

Tiba tiba terdengar bunyi bell yang menandakan waktu istirahat dan pelajaran telah berakhir, pak somat pun mengakhirinya.

"oke, karna waktu sudah selesai, saya Akhiri sampai disini. Dan untuk 2 buku ini saya bawa dulu, setelah saya koreksi bisa diambil di meja saya", kata pak somat.

Meysa akhirnya bisa bernapas lega.

"baik pak" dengan serentak.

***

Alex duduk bersama teman-temannya. Saat ini mereka sedang berada di kantin sekolah, Nathan penasaran kenapa Alex bisa bersama meysa saat pergi sekolah tadi, sedangkan mereka semua tau jika Alex adalah cowok yang sangat sulit untuk didekati.

"Lex kok lo bisa sama meysa tadi?" tanya Nathan, setelah meminum juz mangga pesananya.

"Tadi gue ketemu Meysa di jalan. Mobilnya bocor banyak. Jadi, gue ajak dia bareng karena tujuan kita sama, yaitu sekolah." jelas Alex, agar tidak terjadi kesalah pahaman.

"Wah kek nya bentar lagi ada yang cinlok nih", sahut Aditya yang baru datang.

Alex hanya diam tidak menjawab, karna jujur saja Alex sudah mulai menyukai meysa, karna pribadinya yang berbeda dari perempuan lain.

" uhuyyy, gue dukung lo sih kalo sama meysa, timbang nenek lampir itu", kata rayyan.

Semua temanya mengiyakan pendapat Rayyan, dan untuk nenek lampir yang Rayyan bilang tadi, tak lain adalah Vera.

"Hey gaes, lihat gue bawa siapa kesini", kata Qinanty, dengan menggandeng tangan cewek yang ada di sebelahnya.

"akhirnya, bukan gue doang disini yang cewek karna sekarang ada meysa. Gaes gapapa kan kalau dia ikut gabung dengan kita, anggap meysa anggota kita juga. ye nggak sa", sambung Qinanty dan menyenggol dikit lengan meysa.

"Izin dulu tuh sama si kutub" kata nico dengan ekspresi dinginya.

Nico nggak nyadar apa ya? Dia juga kutub. kutub bilang kutub hahaha yah meskipun dia tidak se dingin Alex sih, cuman lucu aja.

" lo jangan nanya gitu, sudah pasti Alex mau lah kan ini meysa, gimana sih lo". kata Rayyan

"Gimana lex, iyain kan? Dah lah bro yain aja". Ucap chika

"terserah" begitulah jawaban dari alex, jika alex sudah jawab terserah artinya ia juga ikut keputusan dari teman-temanya.

"Okeh lo sekarang gabung sama kita". Kata chiko

" wah kayaknya semakin bagus nih gaes, bisa lebih dekat lagi dong si Alex, makin mudah".

Ucapan Rayyan membuat semua bersorak kepada Alex, dan tertawa.

"Mudah apa?" tanya meysa.

"Mudah memilikimu"

membuat Alex menatap Rayyan dengan tatapan elangnya dan semuanya kembali di buat tertawa. Sedangkan meysa ia tak tahu kenapa menjadi se salting ini, ia malu.

_____________________
Waduh meysa 😂
Gimana kelanjutan dari cerita ini? Tetap pantengin terus sampai end yah🖤 thank you...

ALEXANDRA ❪𝕆ℕ 𝔾𝕆𝕀ℕ𝔾❫Where stories live. Discover now